Mendikbud: Kami Sangat Sedih Renggo Tewas Dianiaya Kakak Kelas

Renggo, siswa sekolah dasar di Kampung Makasar, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, tewas di tangan sang kakak kelas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Mei 2014, 11:18 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2014, 11:18 WIB
M Nuh
Muhammad Nuh (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kekerasan di dalam lingkungan sekolah kembali terjadi. Kali ini korban bernama Renggo, siswa sekolah dasar di Kampung Makasar, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, tewas di tangan sang kakak kelas.

Berbagai pihak pun mengecam keras dengan adanya peristiwa keji tersebut. Tak terkecuali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.

"Tentu kami pun sangat sedih dengan kekerasan itu," kata Nuh di sela-sela sidak Ujian Nasional SMP di SMP 241, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (5/5/2014).

Terus ditemukannya kekerasan terhadap anak, khususnya di sekolah, diakui Nuh merupakan tantangan dunia pendidikan. Menurutnya, ada 3 kompetensi pendidikan yang harus dijalankan pihak sekolah terhadap anak muridnya, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Namun, lanjutnya, urusan sikap murid-murid merupakan hal terberat dalam pendidikan pengembangan anak.

"Oleh karena itu mengapa mulai 3 tahun yang lalu kita berdebat panjang tentang pendidikan karakter. Akhirnya kita rumuskan dalam kurikulum 13 kemarin dalam bentuk agama dan budi pekerti yang tadinya mata pelajaran itu hanya 2 jam, kini menjadi 4 jam," ungkap Nuh.

"Karena kita menyadari betul urusan budi pekerti ini yang menjadi tantangan berat kita. Tidak hanya di SD, tapi sampai perguruan tinggi. Bahkan di masyarakat, urusan sikap menjadi tantangan terberat," tukas Nuh.

Renggo sebelumnya sempat mengeluhkan sakit setelah mendapat pukulan dari kakak kelasnya. Renggo mendapat pukulan di bagian wajah, perut, dan bokong. Awalnya, Renggo tak mengeluhkan sakit apa pun. Sampai pada hari kedua setelah kejadian, keanehan mulai terjadi.

Renggo dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu 3 Mei lalu. Renggo sempat muntah darah sampai kejang-kejang di rumah sakit. Akhirnya, bocah Kelas V SDN 09 Makasar Pagi itu menghembuskan nafas terakhir pada Minggu siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut sang ibu, anaknya sempat bercerita soal penganiayaan yang dilakukan kakak kelasnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, Renggo mengalami pendarahan di mulut dan menderita banyak luka lebam. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya