Langkah Jokowi Masif Bangun Infrastruktur Digital Dinilai Tepat

Pembangunan infrastruktur digital yang merata di era pemerintahan Presiden Jokowi dinilai turut membantu meningkatkan SDM bangsa yang unggul.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2022, 12:59 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 10:23 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan platform digital berbasis interaksi sosial di dunia virtual bernama Jagat Nusantara.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan platform digital berbasis interaksi sosial di dunia virtual bernama Jagat Nusantara. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masif membangun infrastruktur digital dinilai sangat tepat. Pasalnya di era disrupsi seperti sekarang ini, perangkat-perangkat infrastruktur digital harus segera disiapkan.

Komitmen Jokowi membangun serta merealisasikan pemerataan infrastruktur digital mendapatkan banyak pujian. Salah satunya disampaikan oleh Anggota DPR RI Himmatul Aliyah.

Himma mengatakan, infrastruktur digital akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat, di antaranya adalah mendorong percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) bangsa.

“Sudah pasti untuk menyiapkan SDM di era digital, tentunya infrastruktur digitalnya harus dipersiapkan. Ini sudah tepat,” ujar Himma dalam keterangan tertulis, Minggu (4/12/2022).

Lebih lanjut, Himma melihat pemerintahan Presiden Jokowi memang cukup fokus dalam membangung SDM bangsa. Legislator Partai Gerindra itu menyebut, pemerintah terus berupaya melahirkan SDM-SDM unggul demi masa depan Indonesia.

Salah satu langkah yang ditempuh di era Jokowi adalah dengan mewujudkan pemerataan pendidikan. Berbagai kebijakan ditelurkan Jokowi untuk mewujudkan pemerataan pendidikan, di antaranya lewat program Kartu Indonesia Pintar (KIP).

“KIP ini tentunya sangat bagus, pemerataan pendidikan bagi mereka yang dalam kategori belum mampu menyekolahkan anaknya. Sehingga KIP ini sangat membantu bagi mereka yang mendapatkan,” katanya memungkasi.


Jokowi: Generasi Muda Harus Jadi Bagian Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat saat melakukan pertemuan dengan pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPAA) di Hotel Sokha Phnom Penh Kamboja
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat saat melakukan pertemuan dengan pemimpin ASEAN dan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPAA) di Hotel Sokha Phnom Penh Kamboja, Kamis (10/11/2022). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa sebanyak 33 persen dari populasi ASEAN atau sekitar 225 juta orang adalah anak muda.

Menurut dia, keuntungan demografi yang kuat tersebut harus dikapitalisasi sehingga wilayah ASIA Tenggara dapat menjadi epicentrum of growth.

Hal ini dikatakan Jokowi saat menyampaikan dua poin penting untuk mencapai hal tersebut pada pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Youth di Hotel Sokha, di sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).

"Pertama generasi muda ASEAN harus menjadi bagian penting dari transformasi digital. Sebagai digital native, kaum milenial dan Gen-Z adalah pendorong penting untuk percepatan transformasi digital," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (10/11/2022).

Dia menuturkan bahwa hingga tahun lalu, ASEAN telah memiliki 35 Unicorn. Start-ups di Asia Tenggara yang digawangi anak-anak muda juga telah menghasilkan 8,2 miliar dolar AS di tahun 2020.

"Hanya dengan percepatan transformasi digital, maka ASEAN akan cepat lakukan lompatan besar menjadi negara maju," ujarnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya