Lenggang Jakarta ala Ahok di Lapangan IRTI Monas

Area yang sebelumnya dijadikan lokasi parkir ini akan ditata dan diberi fasilitas seperti gerobak untuk PKL serta kursi dan meja pengunjung.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Jun 2014, 13:40 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2014, 13:40 WIB
ahok

Liputan6.com, Jakarta - Lapangan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas akan segera diubah menjadi pusat pelatihan pedagang kaki lima (PKL). Area yang sebelumnya dijadikan lokasi parkir ini akan ditata dan diberi fasilitas seperti gerobak untuk PKL serta kursi dan meja untuk pengunjung.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, pihaknya menyadari PKL harus berada di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu, Pemprov DKI tengah menyiapkan ruang terbuka hijau untuk mereka tempati. Namun, PKL harus berjualan secara teratur. Karena itu lah pihaknya akan menyediakan tempat pelatihan.

"Pusat pelatihan PKL yang paling bagus itu kami mau terapkan di Monas IRTI. Agustus saya akan buka. Nanti di IRTI namanya Lenggang Jakarta," ungkapnya di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Menurutnya, lapangan IRTI Monas memang diperuntukkan sebagai salah satu lokasi binaan PKL. Namun, meski selama ini sejumlah PKL sudah mulai berjualan di lokasi itu, area tersebut justru semakin kumuh.

Oleh sebab itu, Pemprov DKI mengajak pakar makanan dan chef profesional untuk melatih PKL bagaimana menyajikan dan menjaga mutu makanan dengan baik. Para PKL saat ini sedang diseleksi Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk nantinya yang terpilih dilatih selama 4 hari oleh chef dan pakar makanan.

Termasuk William Wongso yang dikenal sebagai pakal kuliner dan kritikus makanan, ikut mengontrol kualitas makanan di IRTI nantinya. Tujuannya agar PKL bisa lebih teratur, mutu makanannya terjaga, hingga kualitas rasa makanan yang bisa setara dengan hotel berbintang, namun dengan harga kaki lima atau terjangkau.

"Jadi orang kalau masuk ke IRTI, dia akan merasakan betul jaminan mutu makanan, kenyamanan. Ini akan menjadi semacam inkubator melatih PKL khususnya kuliner untuk mengatur menjual barang yang lebih teratur dan rapi," jelas Basuki alias Ahok.

Penataan IRTI menjadi pusat pelatihan, merupakan bantuan corporate social responsibility (CSR) PT Anggada Putra Rekso Mulia (Grup Rekso) yang menaungi PT Sinas Sosro kepada Pemprov DKI. Biaya pelatihan hingga penyediaan fasilitas dan penataan IRTI sepenuhnya ditanggung Rekso Group senilai Rp 8 miliar hingga Rp 9 miliar, tanpa dana dari APBD DKI.

"Kerja sama dengan Rekso Group. Dia latih, pembayaran dengan e-ticketing, pelatihan, kartu parkir dan lain-lain. Rekso ini ya CSR. Cari duit CSR dong cepet. Saya di DKI 20 bulan ngandelin APBD mah nggak jalan-jalan. Ini kebetulan teman saja. Kita sampaikan masalah PKL. Dia mau bantu," jelas Ahok. (Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya