Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan banyak bangunan tempat tinggal peninggalan era kolonial Belanda di Jakarta yang terancam beralih tangan.
Basuki alias Ahok menuturkan, pihaknya menemukan penghuni sebagian besar rumah tersebut telah mengajukan surat izin perumahan (SIP) ke Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta untuk dijadikan milik pribadi.
"Saya temukan banyak sekali SIP, zaman Belanda banyak sekali rumah tua, kemudian ditinggalin pejabat-pejabat. Mereka kan nggak berhak. Jadi mereka minta SIP-nya ke kita," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Diakui dia, kelalaian Pemprov DKI selama ini tak kunjung mengurus sertifikat ratusan rumah tersebut. Akibatnya, penghuni lama kemudian ingin menjadikannya milik pribadi dengan mengajukan SIP. Bahkan, beberapa di antaranya terancam dipugar dan diganti dengan perumahan baru.
Setidaknya ada 1.200 rumah peninggalan Belanda yang sebelumnya ditempati pejabat-pejabat lama, kemudian diklaim sebagai miliknya. Rata-rata luas tiap rumah 800 meter persegi. Jika dijual, menurut Ahok, dapat mencapai harga Rp 40 miliar per unit rumah.
"Pemprov DKI kayaknya ada dalam tanda kutip tidak mau menyertifikatkan, kalau begitu lama-lama kamu yang saya sertifikatkan," tegas Ahok.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, rumah bergaya kolonial peninggalan Belanda tersebar di sejumlah titik di Jakarta, seperti daerah Kebayoran Baru di Jakarta Selatan dan Menteng di Jakarta Pusat.
Untuk menyelesaikan masalah itu, ia pun menugaskan Sekda DKI Saefullah untuk segera mengurus sertifikat tanah dan bangunan yang sarat nilai sejarah tersebut. Sebenarnya, lanjut Ahok, ia tak mempermasalahkan jika rumah tersebut disewakan kepada warga, asalkan tetap menjadi milik DKI dan tidak dipugar.
"Makanya saya tugaskan Sekda sekarang (Saefullah), harus sertifikatkan tanah seperti itu. Soal orang (penghuni) masih minjam ya silahkan sewa, tapi aset ini harus kita sertifikatkan. Ini DKI banyak sekali asetnya, tapi dibuang-buang begitu saja," tukas Ahok. (Sss)
Ribuan Rumah Eks Kolonial di Jakarta Terancam Berpindah Tangan
Penghuni sebagian besar rumah tersebut mengajukan surat izin ke Dinas Perumahan dan Gedung DKI untuk dijadikan milik pribadi.
Diperbarui 22 Jul 2014, 09:43 WIBDiterbitkan 22 Jul 2014, 09:43 WIB
Ahok menjelaskan bahwa mekanisme pengangkatan Saefullah menjadi Sekda DKI berlangsung transparan dan tidak ada KKN, Jakarta, Jumat (11/7/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo: Pemberian Bonus Hari Raya untuk Ojol Pertimbangkan Keaktifan Pekerja
Pemerintah Siapkan 164.268 Personel Gabungan Amankan Mudik Lebaran 2025
Menaker Lantik Pejabat Tinggi Madya, Ini Daftarnya
VIDEO: KPK Tetapkan Sekjen DPR Indra Iskandar Tersangka Dugaan Korupsi Rumah Jabatan
Cuaca Ekstrem, Satu Keluarga Nyaris Jadi Korban Pohon Tumbang di Jalur Manado – Tomohon
7 Potret Rae Asakura ‘Rae Lil Black’ Masuk Islam, Sudah Salat dan Puasa Perdana
Cara Mengecilkan Perut dalam 2 Hari dengan Efektif, Begini Tipsnya!
RSUD Abdul Moeloek Sebut Penyebab Wafatnya Bupati Ali Rahman karena Kelelahan
Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Metro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau
VIDEO: Nyamar Jadi Tukang Parkir, 4 Orang Sukses Lakukan Aksi Pencopetan di Masjid Istiqlal
Jejak Brilian Hideo Kojima: Dari Metal Gear hingga Death Stranding 2
350 Caption untuk Adik Perempuan yang Menyentuh Hati