Liputan6.com, Jayapura - Majelis Rakyat Papua (MRP) yang merupakan lembaga kultural masyarakat Papua mengklaim tidak ada kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang masih beroperasi di tanah Papua.
Sejumlah kekerasan dan penembakan yang terjadi selama ini bermotif kriminal. Hal itu karena perlakuan kelompok tersebut kerap juga terjadi terhadap warga ataupun aparat, seperti melakukan pembunuhan dengan senjata api, penganiayaan, pemerkosaan bahkan perampasan harta benda milik warga.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Agama MRP, Samuel Waromi mengaku prihatin dan mengecam aksi kriminal yang belakangan terjadi di sejumlah kabupaten di Pegunungan tengah Papua.
"Aksi yang dilakukan oleh kelompok ini juga biasanya bermotif balas dendam, karena trauma masa lalu. Misalnya saja sebelumnya ada anggota keluarganya dibunuh, perkosa bahkan dianiaya," katanya di Jayapura kepada sejumlah wartawan, Jumat (1/8/2014)
Tindakan yang perlu diambil dalam mengatasi masalah ini, salah satunya ialah dengan pendekatan persuasif dari tiga tungku, yakni unsur agama, adat dan Pemerintah, bukan dengan pendekatan keamanan dengan menggunakan senjata.
"MRP berusaha memediasi hal ini, namun anggaran kami tidak ada untuk dapat masuk ke kelompok tersebut. Anggaran khusus untuk pendekatan ke kelompok ini juga belum kami miliki," ungkapnya.
Serangkaian kekerasan dan penembakan sebelumnya terjadi di Lanny Jaya, Papua. Pada 28 Juli lalu, atau tepatnya Hari Raya Idul Fitri, dua anggota polisi tewas tertembak oleh kelompok yang diduga dipimpin uron Wenda.
Dalam baku tembak ini, dua anggota lainnya tertembak dan 4 selamat. Kelompok Puron Wenda juga berhasil membawa kabur empat pucuk senjata milik polisi.
Siang tadi, penembakan kembali terjadi dalam pengejaran yang akan dilakukan aparat gabungan untuk mengejar kelompok tersebut. Koram Cenderawasih mengaku berhasil menembak mati 5 anggota OPM. Dalam insiden tersebut satu anggota TNI, Pratu Rohman alias Rois tertembak Pada bagian bokongnya dan saat ini sedang dalam perawatan di RS TNI Marthen Indey, Jayapura.
MRP Klaim Tak Ada OPM di Tanah Papua
Menurutnya, sejumlah kekerasan dan penembakan yang terjadi selama ini adalah bermotif kriminal.
Diperbarui 01 Agu 2014, 20:09 WIBDiterbitkan 01 Agu 2014, 20:09 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sejarah Berdirinya PKS hingga Sekarang; Berikut Sepak Terjang dan Peran dalam Politik Indonesia
Arti Penggunaan Istilah "Icikiwir" Ungkapan Populer di Media Sosial
Apa Bentuk Sedekah yang Pahalanya Paling Besar? Berlimpah dari Ketulusan Hati
Menlu AS Soroti Munculnya Ancaman Teror di Afghanistan
Pekerja di Tangerang Tewas Usai Terjatuh dari Lantai 3 Perumahan
Bank Sentral Eropa Jajaki Teknologi Blockchain untuk Sistem Pembayaran
Upah Minimum Indonesia Terendah ke-6 di Dunia, Berikut Daftanya
Fondasi Resiliensi Kinerja BRI Didukung Layanan Perbankan Unggul dan Tata Kelola Berkualitas
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 23-24 Februari: PSM Makassar vs Persija Jakarta
Fenomena #KaburAjaDulu di Media Sosial, Ini Kata Pakar dari UGM
8 Resep Sop Bakso yang Lezat dan Gurih, Cocok Jadi Menu Sehari-Hari
Hunter Schafer Ungkap Kecemasan Usai Disebut sebagai Pria dalam Paspor, Buntut Kebijakan Presiden Donald Trump