Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin mengatakan pemerintah DKI Jakarta harus bersikap tegas agar tidak serta merta memberikan fasilitas yang sama bagi para pendatang baru yang diperkirakan usai Idul Fitri 1435 Hijriah ini ada 67 ribu orang yang akan masuk ke Jakarta.
"Hendaknya pemerintah DKI Jakarta bersikap tegas agar tidak ujug-ujug memberi fasilitas yang sama bagi para pendatang baru. Juga e-KTP yang sudah ada, hendaknya tidak dibuat mudah dengan mengganti domisili," kata Nurul di Jakarta, Sabtu (2/8/2014).
Nurul menambahkan, pekerjaan yang ada hendaknya diprioritaskan bagi penduduk lama DKI Jakarta. Dan menerapkan tahapan khusus bagi pendatang baru.
Di sisi lain, pemerintah juga harus memikirkan agar urbanisasi dan migrasi penduduk tidak terus menerus terjadi dengan cara membangun daerah-daerah asal. "Sehingga pembangunan tidak hanya terpusat di Jakarta atau Jawa saja," kata politisi Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Purba Hutapea memprediksi akan ada penambahan jumlah pendatang baru di Jakarta sekitar 25,5 persen dibandingkan tahun lalu usai arus balik ini.
"Kalau dibandingkan tahun lalu, jumlah pendatang baru mencapai 51 ribu orang. Ini didata paska Lebaran hingga H+7 Lebaran. Jadi ada peningkatan 25,5% atau sekitar 17.500 dari tahun lalu," kata Purba di Jakarta, Jumat 1 Agustus kemarin.
Purba menerangkan, dari jumlah pendatang baru tersebut, terbagi 3 kategori yaitu ada pendatang baru yang akan menetap permanen di Jakarta, ada yang tinggal sementara waktu dan ada yang melanjutkan kembali pulang ke kampung halaman.
"Biasanya yang menetap permanen ini merupakan kaum urban yang ingin mengubah nasib di Jakarta. Kalau yang tinggal sementara biasanya hanya ingin menghabiskan waktunya dengan mengunjungi tempat-tempat wisata. Ada juga yang hanya tinggal selama libur Lebaran lalu pulang ke daerah asalnya," terang Purba. (Ant)
Pemprov DKI Diminta Tegas Terhadap Keberadaan Pendatang
Pemerintah harus memikirkan agar urbanisasi dan migrasi penduduk tidak terus menerus terjadi dengan cara membangun daerah asal.
diperbarui 02 Agu 2014, 11:11 WIBDiterbitkan 02 Agu 2014, 11:11 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3 Islami: Amalan Datangkan Rezeki Tak Disangka Abah Guru Sekumpul, Kisah Kiai Bangun Rumah Modal Segenggam Pasir dari Gus Dur
Cuaca Hari Ini Sabtu 5 Oktober 2024: Jabodetabek Bakal Cerah Berawan di Siang Nanti
Canggih, Lembaga Riset Alibaba Kembangkan Alat Skirining Kanker dengan Teknologi AI
Ban Jadi Komponen Penting di Mobil, Begini Cara Merawatnya
3 Resep Gulai Tempe yang Lezat untuk Masak Satset di Akhir Pekan
Studi: Hampir Setengah Pemilih di AS Ingin Punya Presiden Pro-Kripto
5 Oktober 1991: Pesawat Hercules TNI Jatuh di Condet Tewaskan 135 Orang, Hanya 1 Penumpang Selamat
Rekomendasi Destinasi Wisata dengan Pesona Alam Menawan di Ciamis
Cara Mudah Dapat Passive Income Lewat Bisnis Online
Manchester United Harus Terima Konsekuensi Pahit Jika Gagal Rebut Tiket Liga Champions
Chandra Asri Terus Ekspansi ke ASEAN, Terbaru Akuisisi Shell Energy Singapura
Orang Jarang Ibadah tapi Dapat Rezeki Berlimpah, Simak Kata UAS