Kapolri Ungkap Buronan Teroris dalam Video ISIS

Seorang warga negara Indonesia bernama Abu Muhammad al Indonesi mengajak WNI lainnya bergabung dengan kelompok ISIS.

oleh Edward Panggabean diperbarui 04 Agu 2014, 13:14 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2014, 13:14 WIB
 Kapolri Jenderal Sutarman Wajibkan Anak Buahnya Netral
Kapolri Jenderal Sutarman memastikan tak ada anak buahnya yang bermain politik, Jakarta, Bogor, Selasa (3/6/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia bernama Abu Muhammad al Indonesi mengajak WNI lainnya bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dalam tayangan video di Youtube. Sejumlah orang dalam video itu diakui Polri selama ini sebagai buronan kasus teroris.

Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengungkap, Polri sudah mengidentifikasi tokoh yang mengajak masyarakat Indonesia bergabung ke ISIS. Tokoh berinisial B itu merupakan buronan terkait kasus terorisme yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di Polri.

"Sudah teridentifikasi oleh kita, inisial B dan memang itu salah satu buronan kita selama ini," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/8/2014).

"Yang jelas dia adalah kelompok terorisme dan selama ini menjadi DPO kita," imbuhnya.

Sejumlah WNI yang telah bergabung dengan ISIS, jelasnya, merupakan bagian dari kelompok pimpinan Santoso yang tengah dicari Densus 88.

‎"Ada kaitannya dengan kelompok Santoso, ada juga kaitannya dengan kelompok Timur," ujar Sutarman.

Sebelumnya, video berisi ajakan dari sekelompok orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS beredar melalui situs Youtube. Dalam video berdurasi 8 menit berjudul 'Join the Ranks' itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS dengan menjadi khilafah dunia.

"Kami ikhwan-ikhwan kalian, saudara-saudara kalian dari Indonesia yang bergabung dan berada di Daulah Islamiyah menyampaikan salam," kata Abu Muhammad al-Indonesi.

Selain warga Indonesia, ISIS juga merilis video yang berisi ajakan dari warga Australia, Jerman, dan Kanada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya