7 Tewas Akibat Bentrokan di Timika, Pengamanan Diperketat

Bentrokan terjadi antara Suku Dani dengan warga pendatang asal Makassar, Sulawesi.

oleh Edward Panggabean diperbarui 14 Agu 2014, 17:45 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2014, 17:45 WIB
timika
Polisi berjaga di Timika (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Bentrokan yang terjadi antara Suku Dani dengan warga pendatang asal Makassar, Sulawesi di Timika, Papua masih berlangsung. Tak pelak, jika daerah penghasil tambang emas terbesar dunia itu masih bergejolak, bahkan dikabarkan 7 orang dilaporkan tewas.

"Menurut laporan dari anggota saya di laporan Timika, perkembangan Papua saat ini bahwa yang benar meninggal dunia adalah 7 orang," kata Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende saat di temui Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Yotje menjelaskan, bentrokan itu berawal dari kematian ketua adat Suku Dani Korea Walker pada 11 Agustus lalu. Mayat Korea Walker ditemukan membusuk di parit.

"Kita ikut mencari, pada 11 Agustus jam 12.30 ditemukan di selokan bawah jembatan parit di lingkungan SP 2 Timika, dalam keadaan membusuk," papar dia.

Menurut Yotje, pihaknya menyerahkan kepada keluarga dan melakukan upaya pendekatan. Namun pada 12 Agustus tiba-tiba terjadi penyerangan sekelompok orang dari Suku Dani, membakar 1 rumah penduduk dari suku pendatang yang diduga dari suku Bugis, Sulawesi.

"Di sini korban pemilik rumah meninggal dunia, ibu luka-luka. Polri datang ke TKP, korban sudah meninggal. Saat itu rumah dibakar langsung evakuasi," jelas dia.

Lalu, lanjut Yotje, berkembang lagi penyerangan. Sehingga ada 4 orang yang meninggal. "Kita curigai memang semua dari Suku Dani yang melakukan pada 12 Agustus tersebut, dari pagi hingga siang. Karena ini memang kejadiannya di Timika, permasalahan banyak yang kita hadapi," papar dia.

Pengamanan Diperketat

Sampai saat ini, menurut mantan Kapolwil Surakarta itu, anggota TNI dan Polri, masih melakukan pengamanan di Timika. Sebab, kondisi di sana masih tegang. Sedikitnya 1.300 personel disiagakan di Timika, yang terdiri dari anggota TNI dan Polri.

"Saya telah memerintahkan Wakapolda Paulus langsung bersama Dirintel dikuatkan lagi 2 Satuan Setingkat Peleton (SST) dari Denpor C, dari Merauke 1 SST dan Jayapura 1 SST," papar dia.

Mantan Kapolda Kepulauan Riau itu mengatakan, saat ini Polri berupaya mengevakuasi warga pendatang, agar bentrokan tak berlanjut. Mengingat kedua kubu saling serang. "Kita lakukan penggalangan terhadap tokoh-tokoh di sana yang antara lain tokoh agama, adat."

"Dan kami juga evakuasi terhadap kelompok pendatang yang berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) atau dekat dengan rumah duka yaitu Korea Walker," imbuh dia.

Namun Yotje belum mengetahui pasti penyebab penyerangan itu. Sebab pihaknya tegah menyelidiki kasus ini. "Kita akan upaya cari data dan belum bisa kita simpulkan, kenapa Suku Dani menyerang pendatang. Belum diketahui, tahu-tahu meledak seperti itu. Sedang kami selidiki," tegas dia.

Yotje menambahkan, keterangan sementara dari laporan anggotanya di lapangan, bentrokan ini murni akibat balas dendam Suku Dani, akibat ketua sukunya ditemukan tewas.

Baca juga:

Antisipasi Bentrok Susulan, Sekolah di Timika Diliburkan

Diduga Mata-Mata Separatis, Polda Papua Tahan 2 WNA Asal Prancis

10 Penyerang Polisi dalam Bentrok di Timika Ditangkap

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya