Ahok Jagokan 2 Srikandi Jadi Cawagub, Ini Komentar PDIP

"Proses penjaringan pun dengan mendengarkan masukan-masukan," kata Hasto.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Agu 2014, 14:12 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2014, 14:12 WIB
Ahok
(Liputan6.com\Faizal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang menjagokan 2 srikandi sebagai calon wakil gubernur mendatang, telah sampai di telinga Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia pun menjelaskan, keinginan Ahok akan mereka dengarkan.

"Tentu saja kita akan mendengarkan Pak Ahok," tegas Hasto di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta, Selasa (26/8/2014).

2 Wanita yang diinginkan Ahok adalah Sarwo Handayani atau Yani yang menjabat sebagai Deputi Gubernur Bidang, dan Silviana Murni atau Silvi yang menjabat Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Meski demikian, Hasto menuturkan salah satu tugas utama PDIP adalah menyiapkan calon pemimpin. Oleh karena itulah fungsi kaderisasi dijalankan sejak 2001 oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Siapa jadi wagub, tentu saja DPP partai ada mekanisme. Proses penjaringan pun dengan mendengarkan masukan-masukan. Baik internal DPP maupun DPD sudah dilakukan," ungkap Hasto.

Salah satu Deputi di Rumah Transisi itu juga menyampaikan, dari PDIP ada 2 nama yang dianggap mampu bekerja secara berdampingan dengan Ahok. Mereka adalah Ketua DPD DKI Jakarta PDIP Boy Sadikin dan mantan Walikota Blitar dari PDIP Djarot Saiful Hidayat.

"Yang jelas Pak Boy, dia punya ketegaran sebagai pemimpin. Perlu pemimpin yang dapat mengambil suatu terobosan dan keberanian untuk berhadapan dengan kelompok-kelompok kepentingan yang coba menjauhkan keputusan politik dari gubernur dan wakil gubernur untuk menjauhkan dari kepentingan rakyat," tutur Hasto.

"Ada nama seperti Djarot Saiful Hidayat yang sukses 2 kali jadi Walikota di Blitar, dan ada juga nama lain yang muncul dan Bu Ketum (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) ambil keputusan terbaik," terang Hasto.

Meski demikian, Hasto menggarisbawahi calon yang akan menjadi pendamping Ahok haruslah tokoh yang mewarisi semangat dan visi-misi Jokowi. Hal itu agar pondasi yang dibangun Jokowi-Ahok selama 2 tahun mengurus Ibukota tak sampai terbuang percuma.

"Pondasi Jokowi dan Basuki sudah bagus. Jokowi-Ahok sudah tunjukkan satu kesatuan kepemimpinan. Tradisi ini harus dilanjutkan," tandas Hasto. (Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya