Liputan6.com, Jayapura - Lebih dari 40 warga salah satu suku di Pegunungan Tengah Papua masih mengungsi di tenda-tenda darurat dan rumah keluarga terdekat. Hal ini akibat rumah mereka dibakar warga transmigran di Arso 1, Kabupaten Keerom, Papua Sabtu 6 September lalu.
Pembakaran 21 rumah itu dipicu pembunuhan salah satu warga transmigran, Catur Yudha (35) oleh tetangga sendiri, Hilarius Gombo (40) yang dikampak di bagian leher belakanganya. Kebanyakan warga yang mengungsi dari Kabupaten Mamberamo Tengah dan Yalimo.
"Pemukiman warga yang dibakar terletak dalam satu deretan. Sebagian warga ini telah berada di Arso sejak 2000," ujar Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, Papua, Senin (8/9/2014).
Waterpauw menjelaskan, polisi juga terus mendata jumlah warga yang mengungsi dan kerugian akibat kejadian tersebut. Pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemda setempat agar mencari jalan keluar pasca-kejadian tersebut.
"Pemkab Keerom rencananya akan menempatkan anak dan perempuan di Balai Latihan Kerja Keerom. Sementara pihak laki-laki menyatakan akan terus menempati tenda-tenda darurat. Pemda Papua juga dikabarkan akan memberikan bantuan sembako untuk kebutuhan hidup mereka sepanjang berada di tenda darurat dan lokasi pengungsian lainnya," papar dia.
Menurut Waterpauw, aparat keamanan masih mendekati satu persatu pihak yang bertikai. Kedua kelompok ini juga belum ditemukan untuk membuat kesepakatan damai. "Kami perlu hati-hati mendekati kedua pihak. Jangan sampai konflik ini ke arah SARA."
"Kami juga akan mendekati warga transmigran yang merupakan keluarga korban pembunuhan dan juga tokoh adat setempat. Muaranya nanti tetap pada perdamaian kedua warga ini," sambung dia.
Polisi, sambung Waterpauw, masih terus mendalami motif pembunuhan yang dilakukan Hilarius. Ada dugaan dia menderita gangguan jiwa. Dalam waktu 1-2 hari ke depan, Hilarius akan diperiksa psikiater. "Kami masih menahan pelaku dan mencari motif di belakang kasus ini," sambung dia.
Waterpauw menambahkan, polisi juga masih menyiagakan sekitar 400 personel gabungan di lokasi kedua warga tersebut. "Walau pun situasi sudah kondusif, namun keadaan warga keduanya belum kembali 'mesra' seperti sebelumnya."
"Beberapa warga masih bertahan dengan senjata tajam dan masih terus berjaga-jaga. Kami akan terus menyiagakan anggota hingga situasi benar-benar kondusif," sambung Waterpauw.
40 Warga Keerom Papua Mengungsi Akibat Rumahnya Dibakar
Waterpauw menjelaskan, polisi juga terus mendata jumlah warga yang mengungsi dan kerugian akibat kejadian tersebut.
diperbarui 08 Sep 2014, 21:25 WIBDiterbitkan 08 Sep 2014, 21:25 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Korban Tewas Pembantaian Geng Bersenjata Haiti Jadi 70 Orang Termasuk Anak-anak, 45 Rumah Hangus Dibakar
Penyebab Kepadatan Penumpang di Stasiun Manggarai Hari Ini
Rahasia Memasak Tumis Genjer yang Lezat dan Praktis di Rumah
Kapolri Sematkan Bintang Bhayangkara Utama ke Panglima dan 3 Kepala Staf TNI
Mengintip Produk Kriya Nasabah PNM yang Jadi Incaran di Inacraft 2024
Melihat Peran Perempuan Indonesia Wujudkan Net Zero Emission
Amalan Doa Setelah Sholat Tahajud, agar Hidup Nyaman dan Tentram
Ikonik! Bank Mandiri Groundbreaking Gedung Mandiri Financial Center di Kawasan PIK 2
Startup Health Insurtech Rey Dapat Suntikan Modal Rp 54,85 Miliar
Mahasiswi Untar Ditemukan Tewas di Kampus, Diduga Bunuh Diri
Tren Fashion Coquette Girl, 5 Ide Outfit yang Wajib Dicoba
Pengamanan Debat Perdana Pilkada Jakarta, Kapolda Metro Jaya Pastikan Tidak Ada Ancaman