Boros Anggaran, Sekolah Dasar Negeri di DKI Segera Digabung

Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggabungkan sekolah dasar negeri secara bertahap mulai tahun ini hingga 2018.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 19 Sep 2014, 10:24 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2014, 10:24 WIB
Sejumlah siswa sekolah dasar belajar di ruang kelas SDN 068009, tanpa memakai sepatu, di Desa Nelayan, Belawan, Sumut.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggabungkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) secara bertahap mulai tahun ini hingga 2018. Jumlah yang akan digabungkan yakni 496 sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, penggabungan sekolah dapat menghemat anggaran sampai miliaran rupiah. Ia menuturkan, DKI bisa hemat sekitar Rp 4 miliar dari pos Bantuan Operasional Sekolah (BOP) jika sekolah-sekolah itu digabungkan. Dengan asumsi, satu sekolah mendapatkan Rp 10 juta per tahun.

"Saya bingung kenapa banyak sekali SD. Boros sekali kalau banyak sekolah. Itu baru BOP belum dari yang lainnya. Penggabungan ini untuk efisiensi," kata Lasro di Balaikota Jakarta, Jumat (19/9/2014).

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan DKI, ada sekitar 2.329 sekolah dasar negeri di Jakarta yang menempati sekitar 1.200 gedung. Apabila digabungkan, diperkirakan jumlahnya berkurang menjadi sekitar 1.800 sekolah.

Salah satu sekolah yang akan digabungkan adalah sekolah dasar di kawasan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Di sana ada 6 sekolah dalam 1 gedung. Namun, Lasro mengakui rencana tersebut pasti akan mendapat penolakan dari masyarakat.

"Penolakan itu hak semua orang. Tapi kami berusaha agar memberikan pendidikan berkualitas," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya