Hari Kedua Parkir Meter Terpasang, Warga Masih Bingung

Proses pembayaran parkir yang hanya menggunakan koin pecahan Rp 500 dianggap terlalu rumit.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Sep 2014, 13:44 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2014, 13:44 WIB
Di Jalan Sabang, Pengendara Wajib Bayar Meteran Parkir
Untuk sementara pembayaran sistem parkir meter ini menggunakan koin Rp 500 dan Rp 1.000, Jakarta, (25/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Baru hari kedua terpasang, suasana kawasan parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat masih terlihat sepi pagi tadi. Ada beberapa pengendara yang datang dan masih terlihat bingung saat dihampiri oleh petugas parkir yang menggiring ke arah mesin parkir.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (27/9/2014), beruntung petugas parkir sigap dan siap dengan pecahan koin untuk membayar sistem parkir tersebut.

Tarip parkir yang dikenakan bervariasi dan lebih mahal dari tarif biasa. Untuk mobil dikenakan tarif 5.000 per jam dan 2.000 per jam untuk motor.

Pengendara sesungguhnya tidak keberatan dengan tarif itu, namun proses pembayaran yang hanya menggunakan koin pecahan Rp 500 dianggap terlalu rumit dan memakan waktu lama.

Padahal uang pecahan koin telah disediakan oleh petugas. Petugas yang digaji 2 kali upah minimum DKI Jakarta mengakui pemasukan mereka berkurang dari biasanya. Terlebih sistem tersebut belum berjalan sepenuhnya, sehingga tak jarang banyak pengendara nakal yang kabur dan tidak membayar. 

Rencananya jumlah mesin parkir meter tersebut akan ditambah serta dilengkapi oleh kamera pengintai Closed Circuit Television (CCTV).

Baca juga:

Alat Parkir Meter Segera Diterapkan di Jakarta

Mesin Parking Meter dan CCTV Dipasang di Jalan Sabang Pekan Ini

Pemprov DKI Akan Uji Coba Sistem Parkir Meter di Jalan Sabang

(Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya