Polda Maluku Masih Usut Kasus Pengeroyokan Aiptu Paulus

Terkait dugaan keterlibatan oknum TNI di balik kasus pengeroyokan itu, Ronny belum berani mengungkapnya.

oleh Edward Panggabean diperbarui 01 Okt 2014, 16:22 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2014, 16:22 WIB
Suasana Pasca Kebakaran di Bandara Soekarno-Hatta
Ilustrasi (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Maluku tengah mengusut kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya Kanit Reskrim Polsek Nusaniwe Aipti Paulus Lekatompesy pada Senin 29 September malam. Dalam pengusutan kasus ini, Polda Maluku berkoordinasi dengan Pangdam Patimura.

"Nanti akan diungkap siapa saja yang terlibat tentu diproses sesuai aturan UU yang berlaku," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Karena masih penyelidikan, kata Ronny, polisi belum dapat menentukan siapa pelaku di balik kasus tewasnya Paulus. "Sementaaa ini informasi dari Kapolda, sudah memerintahkan Direskrimum untuk mem-back up Polres agar segera terungkap," ujar Ronny.

Terkait dugaan keterlibatan oknum TNI di balik kasus pengeroyokan itu, Ronny belum berani mengungkapnya. Dia menolak mendahului hasil penyelidikan yang tengah ditangani.

"Setelah bisa mengungkap kasusnya kita bisa jelaskan siapa yang terlibat. Faktanya ada anggota meninggal akibat penganiayaan, dan itu segera diungkap. Apabila lengkap kita serahkan ke kejaksaan," ungkap dia.

Ronny mengaku, saat peristiwa itu terjadi korban tidak sedang tugas. Namun, apakah korban sedang mabuk, Ronny belum bisa mengungkap latar belakang kejadian itu, apalagi belum hasil visum korban.

"Ya oleh karena itu semua latar belakang kasus tersebut, yang menyebabkan penganiayaan sampai tewas harus diproses lengkap. Kita tidak boleh melihat kasus, tapi latar belakang siapa saja yang melakukan semua diteliti satu per satu diperkuat bukti yang jadi alat bukti, bisa keterangan saksi, keterangan ahli dari jejak kasus tersebut," tukas Ronny.

Tewasnya Aiptu Paulus ramai diberitakan diduga dianiaya sekelompok orang di antaranya ada oknum TNI. Sebelum kejadian itu korban diduga sedang dalam keadaan mabuk, kemudian berbuat rusuh, bahkan diduga hendak membubarkan acara orang meninggal.

Kemudian salah seorang anggota TNI berusaha menyuruh pulang, namun korban tak menggubris dan terjadilah percekcokkan di kawasan Losadewe, Kota Ambon, pada Senin malam itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya