Calon Pimpinan KPK: Pemberantasan Korupsi Belum Menyentuh Militer

Pemilihan pimpinan KPK akan digelar pada 2015 mendatang. Sejauh ini, ada 6 nama yang mencuat sebagai calon pimpinan KPK.

oleh Oscar Ferri diperbarui 07 Okt 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 18:00 WIB
KPK

Liputan6.com, Jakarta - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) I Wayan Sudirta mengatakan, pemberantasan korupsi sejauh ini belum menyentuh ranah militer. Padahal, KPK sendiri sudah 'menggarap' jenderal bintang 2 di kepolisian, yakni mantan Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

"Demikian hebatnya KPK sampai Jenderal Bintang 2 diseret. Tapi sayang ada anak tiri, ada pilih kasih, kenapa KPK tidak menyentuh TNI?" kata I Wayan dalam sebuah diskusi kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Untuk itu, I Wayan mempertanyakan, kenapa KPK memang seperti pilih kasih dan tebang pilih. Padahal, militer dan kepolisian sama-sama menggunakan anggaran negara setiap tahunnya.

"Berapa anggaran di militer? Anda bisa bayangkan, alat-alat tentara, militer, sering bergemuruh, tapi kan KPK tidak mampu?" kata dia.

Lebih jauh I Wayan mengatakan, akan lebih baik jika KPK memang benar-benar menerapkan asas kesamaan di mata‎ hukum atau equalitiy before the law. Sebab, sejatinya tidak ada beda antara kepolisian dan militer.

"Sebaiknya melakukan upaya-upaya ada kesejajaran di mata hukum. Tidak perlu diistimewakan, karena kita tidak menemukan literasi tentara harus kebal hukum," ujar anggota DPD periode 2009-2014 ini.

Pemilihan pimpinan KPK akan digelar pada 2015 mendatang. Sejauh ini, ada 6 nama yang mencuat sebagai calon pimpinan KPK, yakni Jamin Ginting (Swasta), Busyro Muqqodas (Swasta), I wayan Sudirta (Advokat), Ahmad Taufik (Swasta), Robby Arya Brata (Advokat), dan Subagio (PNS/Pensiunan). Dari segi keahlian, lima orang yang lolos tersebut memiliki kemampuan di bidang hukum, dan satu orang ahli di bidang keuangan. (Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya