Liputan6.com, Jakarta - Gayatri Wailissa, gadis 19 tahun yang menjadi Duta ASEAN (Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara) asal Ambon, Maluku meninggal dunia. Diduga, gadis poliglot (pandai berbagai bahasa) yang menguasai 14 bahasa asing itu meninggal karena pendarahan otak.
Sejak kecil Gayatri sudah menunjukkan kelebihannya. Seperti yang pernah ditayangkan Liputan 6 SCTV, ketertarikan Gayatri pada bahasa dimulai sejak usia 7 tahun. Di tingkat SD saja sudah 6 bahasa dikuasainya secara otodidak.
Tak kurang dari 14 bahasa seperti Prancis, Jepang, Korea dan Spanyol dikuasai Gayatri. Kemampuan bahasa inilah yang mengantarnya ke Thailand menjadi Duta ASEAN untuk anak tahun 2012.
Langkah yang besar bagi seorang anak dari pengrajin kaligrafi kaki lima ini. Pada 2013, dengan lantang Gayatri menyuarakan hak anak Indonesia dalam konferensi internasional di Kathmandu, Nepal.
Pada waktu luang, Gayatri gemar bermain biola, membaca puisi, dan aktif berteater.
Gayatri, lahir di Ambon pada 31 Agustus 1995. Dia anak ke-2 dari 3 bersaudara pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty.
Gayatri menginjakkan pendidikan dasar pada SDN 19 Waihaong, lalu masuk SMPN 2 Ambon, dan melanjutkan ke SMA Siwalima, Maluku.
Gayatri mulai mendunia setelah berhasil masuk seleksi untuk menjadi duta anak, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Dari situ, dia mengikuti seleksi kepribadian hingga kemampuan intelektual. Dia lantas masuk 10 besar dari ribuan siswa yang ikut seleksi sebelum terpilih mengikuti seleksi mewakili Indonesia menjadi Duta ASEAN untuk anak tahun 2012-2013.
Advertisement
Gayatri kemudian terpilih mewakili Indonesia ke tingkat ASEAN dan mengikuti pertemuan anak di Thailand dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN. Dalam forum ASEAN ini, Gayatri mendapat tempat terhormat dan mendapat julukan 'doktor' karena kemampuan 11 bahasa asing yang dikuasainya itu.
Gadis ini juga bercita-cita menjadi duta besar Republik Indonesia. Namun kini, impiannya itu tak bisa diraih. Dia menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis 23 Oktober malam di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta. Jasad Gayatri kemudian dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk divisum.
Gayatri yang telah mengharumkan nama bangsa dengan talenta kecerdasan linguistiknya itu telah tiada. Selamat jalan Gayatri... (Sss)