Hatta Rajasa: DPR Tandingan Jadi Sejarah Kelam RI

Hatta menilai DPR tandingan akan menjadi pengalaman buruk dalam perpolitikan Indonesi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 31 Okt 2014, 05:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2014, 05:00 WIB
Hatta Rajasa
Hatta Rajasa (Liputan6.co/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menilai, persoalan yang terjadi di DPR hingga munculnya parlemen tandingan dari fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), harus segera diselesaikan.

Sebab menurutnya, hal tersebut tentu akan menjadi pengalaman buruk dalam perpolitikan Indonesia, bila tidak segera dicarikan solusi dan formulasinya.

"Ini sejarah kelam bagi kita, jika (polemik) ini tidak diselesaikan, dan tentu DPR ini harus tetap solid dan sesuai dengan apa yang sudah ada, seharusnya tidak perlu terjadi adanya DPR tandingan," kata Hatta usai menghadiri acara muktamar PPP ke VIII versi Suryadharma Ali, di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Besan mantan Presiden SBY itu meyakini, meskipun muncul DPR tandingan namun tidak akan mengganggu jalannya tugas pokok, dan fungsi pimpinan komisi atau alat kelengkapan dewan (AKD) yang sudah terbentuk.

"Saya kira komisi terbentuk bisa (segera) bekerja, dan segera merangkul serta mengajak kawan-kawan dari KIH," ucapnya.

Ketua MPR Zulkifli Hasan enggan berkomentar saat dimintai pandangan yang sama perihal dibentuknya DPR tandingan versi KIH,

"Itu nggak dulu ya, saya mau berobat ke dokter gigi dulu," jawab Zulkifli singkat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya