Pengakuan Pembunuh Sadis 2 WNI Hong Kong Paling Populer

Simak selengkapnya Top 5 kanal News Liputan6.com edisi Rabu 5 November 2014.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2014, 07:50 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2014, 07:50 WIB
Kasus pembunuhan WNI di Hong Kong
Kasus pembunuhan WNI di Hong Kong (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Rurik Jutting, bankir asal Inggris, lulusan perguruan tinggi ternama Cambridge University menjadi pelaku kejahatan sadis. Ia membunuh 2 warga negara Indonesia (WNI), Sumarti Ningsih dan Jesse Lorena Ruri alias Seneng Mujiasih di Hong Kong.

Jutting pun mengaku tidak gila. Pengakuan sang bankir itu pun menjadi berita terpopuler di kanal News Liputan6.com.

Berikut Top 5 News edisi Rabu 5 November 2014:  

1. Pengakuan Pembunuh Sadis 2 WNI Hong Kong: Aku Tidak Gila...

Polisi menemukan Jesse Lorena Ruri alias Seneng Mujiasih terbaring dengan kondisi mengenaskan di sebuah unit apartemen mewah di Hong Kong, tepatnya di Lantai 31. Perempuan asal Sulawesi Tenggara itu mengalami luka tusuk di leher dan bokong. Sementara, jasad Sumarti Ningsih yang mulai terurai ditemukan terbungkus karpet di dalam koper yang ada di balkon.

Seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, pelaku pembunuhan sadis, Rurik Jutting mengaku masih waras, tak mengalami gangguan jiwa. "Aku tidak gila," demikian dikutip dari media Inggris itu, Rabu (5/11/2014).

Pengakuan Jutting selengkapnya ada di sini

2. Seorang Ayah Habisi Pemerkosa Putrinya, Pembunuh atau Pahlawan?

Seorang ayah menyiksa dan membunuh orang yang diduga memperkosa putrinya yang masih belia. Ia lalu menyerahkan diri ke polisi dan mengakui semua perbuatannya. Kasus tersebut menggegerkan India. Sejumlah orang menganggapnya sebagai pahlawan.

Jumat pekan lalu, kepada sang istri, pria 36 tahun tersebut mengatakan, ia akan bertemu dan berbincang dengan penyewa salah satu kamar di rumahnya, di lantai satu. Ia meminta pasangannya mengajak anak-anak mereka tidur di lantai bawah. Semua terasa wajar, tak ada yang mencurigakan.

Namun, apa yang terjadi malam itu sangat tak terduga.

Selengkapnya klik di sini

3. Narkoba Bikin Pembunuh WNI di Hong Kong Jadi 'Zombie'?

Sejauh ini, Rurik Jutting yang bekerja sebagai pegawai Bank of America irit bicara kepada petugas. Saat menjalani sidang perdana, pria asal Inggris itu hanya mengatakan "ya" saat ditanya hakim apakah dirinya memahami dakwaan yang ditujukan kepadanya.

Kemudian, untuk yang kali pertama, Jutting berbicara kepada penyelidik. Dia menegaskan bahwa dirinya masih waras alias tidak gila.

Satu pertanyaan yang belum terjawab, adalah jika memang dia membunuh Sumarti Ningsih alias Alice dan Seneng Mujiasih alias Jessen Lorena, mengapa ia menghubungi polisi hingga aparat datang ke apartemennya dan menemukan jasad kedua korban?

Menurut seseorang yang mengenal Jutting dan merupakan mantan aparat yang menangani masalah narkoba di Inggris, si tersangka biasanya dalam kondisi yang buruk pada akhir pekan, umumnya pada Sabtu malam dan Minggu pagi. Dia diduga terpengaruh narkoba hingga membuatnya seperti 'zombie' atau kondisi di mana ia tak menyadari apa yang sedang ia lakukan, dan tak tahu dia sedang berada di mana.

Simak kelanjutannya di sini

4. 5-11-2006: Saddam Hussein Divonis Hukuman Mati

5 November 2006 atau tepat 8 tahun lalu, mantan Presiden Irak Saddam Hussein divonis hukuman mati oleh Pengadilan Irak karena dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap ratusan warga Syiah.

Semasa menjabat sebagai Presiden dari 1979 sampai 2003, Saddam disebut menciptakan pemerintahan yang otoriter dan berupaya mempertahankan kekuasaannya melalui langkah perang, misalnya Perang Iran-Irak (1980-1988) dan Perang Teluk (1991).

Selengkapnya klik tautan ini

5. Pembunuh Sempat Selfie dengan Jasad WNI Sumarti Ningsih

Tersangka Rurik Jutting tengah menjadi objek investigasi utama aparat Hong Kong demi menguak kasus pembunuhan terhadap 2 warga negara Indonesia (WNI) Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih.

Fakta baru terungkap bahwa Jutting sempat berfoto selfie dengan salah satu korban, yakni Sumarti Ningsih. Menurut salah satu investigator, seperti dimuat Daily Mail, Rabu (5/11/2014), potret tersebut ditemukan polisi dari ponsel si tersangka.

Tak dijelaskan lebih lanjut di bagian apartemen yang mana, si Jutting berfoto dengan jasad Sumarti Ningsih. Yang pasti, saat polisi datang, mayat wanita asal Cilacap itu ditemukan di dalam koper di apartemen Jutting di Distrik Wan Chai, Hong Kong.

Berikut lanjutan beritanya di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya