Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengupahan DKI Jakarta menetapkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2014 senilai Rp 2.538.176,31. Angka ini naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang nilainya sebesar Rp 2,2 juta. Meski begitu, buruh tetap menolak KHL baru tersebut.
"Kami selalu sudah evaluasi bersama pimpinan di Jakarta dari forum buruh DKI Jakarta masih menolak angka itu," kata Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) M Rusdi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Menurut Rusdi, hanya 1 item yang disepakati untuk diganti pada rapat yang digelar pada Kamis 6 November kemarin, yakni dari terigu ke mie instan. Tapi, banyak item lainnya seperti teh, kopi, dan rekreasi tidak harapan buruh.
"Ada 4 item yang belum dibahas. Item rekreasi belum dibahas, masih Rp 1.900 sebulan untuk rekreasi kita dapat apa. Kemudian item kopi dan teh 12.000 per bulan, daging hanya 47.000, pendidikan 17.000 saja. Di luar itu. Transportasi 12.000 pe hari atau 367 ribu per bulan. Mojokerto 437000 per bulan. Kemudian sewa rumah blok A Rp 840 semalam 721 ribu. Banyak yang masih bermasalah," jelas Rusdi.
Rusdi membantah dalam rapat itu, item teh, kopi, dan tabloid sudah disepakati dalam rapat. Sebab, menurut Rusdi, yang sepakat hanya perwakilan dari pemerintah dan pengusaha.
"Yang menyepakati dewan pengupahan, terutama unsur pemerintah dan pengusaha, buruh menolak tetap meminta. Akhirnya buruh tidak sepakat kami elemen buruh masih mempermasalahkan," ujar Dia.
Rusdi mengatakan, buruh akan coba bertemu Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membicarakan KHL itu. Beberapa aksi demo juga akan kembali digelar.
"Kita akan coba lobi ke guebrnur bahwa KHL masih bermasalah. Kami melakukan lobi dan aksi terus perundingan juga akan lanjut Rabu (12 November pekan) depan," lanjut Dia.
Dia menambahkan, buruh tetap ingin beberapa item itu kembali dirundingkan. Jika 4 item itu bisa disepakati, KHL setidaknya bisa naik hingga Rp 2,65 juta. "Kalau KHL Rp 2,65 juta, ditambah inflasi 5% dan pertumbuhan ekonomi 6% jadi Rp 3 juta kurang sedikit lah," tandas Rusdi.
Sebelumnya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Priyono mengatakan 3 item yang semula masih menjadi perdebatan akhirnya telah disepakati. Ketiga item tersebut yakni kopi, mie instan, dan tabloid. "Sudah sepakat semua yang 3 item itu. Makanya nilai KHL juga sudah kita sepakati," ucapnya. (Yus)
Tolak KHL Rp 2,5 juta, Buruh Tetap Ingin UMP Rp 3 Juta
Sekjen KSPI M Rusdi mengatakan buruh akan coba bertemu dengan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan melakukan demonstrasi.
diperbarui 07 Nov 2014, 14:24 WIBDiterbitkan 07 Nov 2014, 14:24 WIB
Para buruh mengadakan unjuk rasa dengan membawa sejumlah tuntutan, salah satunya kenaikan upah sebesar 30% di tahun 2015 mendatang (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Mengatasi Data Seluler Tidak Muncul di HP Android dengan Mudah
Hati-hati, 10 Wilayah di Pesisir Utara Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Bawaslu, KPU dan Kementerian PPPA Komitmen Jaga Ruang Aman bagi Perempuan di Pilkada
Momen Isyana Sarasvati Bernyanyi Bersama Keluarga di Konser Lost in Harmony
Ini Cara Merebus Brokoli Agar Tetap Renyah dan Kaya Nutrisi
Mike Tyson Ungkap Hampir Meninggal Sebelum Adu Jotos dengan Jake Paul
Kejar Target Penjualan, Tesla Tawarkan Banyak Bonus untuk Konsumen di Musim Liburan
Victoria Kjær Theilvig Cetak Sejarah Sebagai Miss Universe 2024 Pertama dari Denmark, Indonesia Tak Dapat Gelar
Naik 14%, Perusahaan Perakit iPhone Foxconn Catat Pendapatan Rp 23,8 Triliun
Xi Jinping Janji China Akan Terus Kerja Sama dengan Pemerintahan Donald Trump
Daftar KEK Paling Laris di Indonesia, Investasi Capai Rp 242,5 Triliun
Oppo Find X8 Series Meluncur dengan Dimensity 9400: Tawarkan Performa dan AI Mumpuni