Liputan6.com, Tasikmalaya - Seorang ibu tak mampu menahan tangis menceritakan perubahan perilaku buah hatinya kepada konselor (psikolog) karena anaknya merupakan salah satu dari 27 korban pencabulan Asep Kamaludin alias Emon.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (12/11/2014), sang Ibu tak habis pikir belakangan buah hatinya menjadi pribadi yang sering membangkang dan tertutup berbeda dari hari-hari sebelumnya. Ternyata hal yang sama juga dialami oleh seluruh orangtua korban Emon.
Baca Juga
Pertemuan yang dilangsungkan di Puskesmas Tinewati, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat itu sebagai rangkaian dari program pemulihan trauma (terapi psikologis).
Advertisement
Program pemulihan trauma tidak hanya untuk para korban atau anak-anak mereka, namun juga para orangtua korban. Langkah awal adalah upaya mengembalikan perilaku anak-anak seperti sediakala.
Kasus tindak pencabulan yang melibatkan Asep Kamaludin, seorang guru agama mengejutkan warga Kampung Nagrog, Tasikmalaya. Mereka tak menduga Emon diduga mencabuli 27 orang muridnya sendiri.
Bahkan ulah Emon berujung dengan kemarahan warga setempat. Mereka menuntut keluarga Asep Kamaludin untuk segera angkat kaki dari Kampung Nagrog meski kedua orangtua tersangka telah menyampaikan maaf.