Menaker: Cara Pandang Indonesia Kaya SDA, Itu Pola Pikir Kolonial

Jika Indonesia dipandang sebagai negara yang kaya akan SDM, Hanif melihatnya hal itu sebagai cara pandang baru.

oleh Dewi Divianta diperbarui 13 Nov 2014, 14:57 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2014, 14:57 WIB
Menaker: Cara Pandang Indonesia Kaya SDA, Itu Pola Pikir Kolonial
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri menuturkan jika Indonesia selama ini dikenal kayak akan Sumber Daya Alam (SDA). Namun, kata dia, minim Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Hanif, cara pandang terhadap Indonesia mesti diubah.

"Jika cara pandangnya Indonesia kaya SDA, maka itu cara berpikir kolonial," kata Hanif saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan dan Produktifitas (Lattas) di Denpasar, Kamis (13/11/2014).

Jika Indonesia dipandang sebagai negara yang kaya akan SDM, Hanif melihatnya hal itu sebagai cara pandang baru. Sebab, keunggulan SDA mesti dibarengi dengan keunggulan SDM.

"SDM ini harus dibenahi karena relatif tertinggal dibanding negara lain," kata dia.

Apalagi menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. Sudah sepatutnya SDM Indonesia dibenahi dalam hal keterampilan, wawasan termasuk dalam konteks spiritual untuk menghadapi persaingan global.

Menurut dia, hingga Agustus 2014 pengangguran di Indonesia sebanyak 7,24%. Sementara jumlah kesempatan kerja di Indonesia sangat minim. Dalam menghadap MEA, Hanif juga memberlakukan persyaratan ketat. Salah satunya adalah mewajibkan tenaga kerja asing untuk dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

"Itu yang akan kita berlakukan. Mereka harus bisa bahasa Indonesia tidak hanya sekedar ucapkan terima kasih dan selamat pagi saja," imbuh dia.

Untuk itu, jelas dia, Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia akan diaudit untuk mengetahui kondisi BLK, dari sisi sarana, fasilitas, manajemen pelatihan dan sebagainya. Pemerintah akan melakukan intervensi secara bertahap agar BLK dapat dioptimalkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya