Jurnalis Bandung Protes Pemukulan Wartawan Oleh Polisi Makassar

Mereka mendesak agar kasus pemukulan wartawan di Makassar, dituntut tuntas, termasuk menindak tegas anggota kepolisian yang terlibat.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 14 Nov 2014, 13:40 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2014, 13:40 WIB
Demonstrasi wartawan
Aksi teatrikal memprotes pemukulan wartawan. (Liputan6.com/Okan Firdaus)

Liputan6.com, Bandung - Puluhan wartawan dari berbagai media massa menggelar aksi damai di halaman Mapolrestabes Bandung, Jawa Barat. Aksi solidaritas ini bentuk keprihatinan terhadap 4 wartawan Makassar, Sulawesi Selatan yang terluka. Pemukulan wartawan oleh aparat kepolisian itu terjadi ketika mereka tengah meliput demonstrasi penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Kamis 13 November kemarin.

Dalam aksinya, beberapa pewarta menggelar aksi teatrikal memeragakan penganiayaan yang dilakukan polisi terhadap peliput di Makassar. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Independen (IJTI) Jabar Imam S Nurdin mengatakan aksi ini bentuk dari keprihatinan dan mengutuk segala bentuk kekerasan kepada pewarta.

"Kita prihatin dengan apa yang dialami oleh saudara kita. Kami kecewa dan mengutuk keras kejadian di Makassar, di mana 4 orang menjadi korban pemukulan," kata Imam usai aksi damai di Mapolrestabes Bandung, Jumat (14/11/2014).

Iman mendesak agar kasus kekerasan terhadap pers ini dituntut tuntas, termasuk menindak tegas anggota kepolisian yang terlibat. Sebab, menurut dia, jurnalis memiliki perlindungan hukum, yakni Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Sementara itu, Wakapolrestabes Bandung AKBP Awal Chairudin sepakat agar tidak terjadi kekerasan kepada jurnalis karena siapa pun melarang melakukan kekerasan.

"Semua harus turun tangan. Tidak boleh ada yang dirugikan satu sama lain. Kami prihatin dengan kejadian yang terjadi di Makassar, semoga (pemukulan wartawan) tidak terulang lagi di Indonesia," pungkas Wakapolrestabes Bandung. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya