6 Momen Menarik Jokowi di Luar Negeri

Liputan6.com, Jakarta - Lawatan Presiden Jokowi ke berbagai negara untuk mengikuti forum internasional selama 1 pekan lebih kemarin sukses mengantarkan sosoknya menjadi magnet. Setiap langkah dan ucapannya disorot dunia.

Sejak 8 November 2014 Jokowi memang disibukkan dengan sejumlah agenda forum internasional. Mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara-negara Asia Pasifik (KTT APEC) di Tiongkok, KTT Perkumpulan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Myanmar, dan KTT G-20 di Australia.

Dan selama lawatannya itu, ayah 3 anak tersebut juga mengecap sejumlah hal baru dalam kunjungan kerja internasional perdananya ini. Salah satunya menjajal kereta api super cepat di Tiongkok.

Tak cuma itu. Masih ada sederet momen menarik Jokowi lainnya selama berada di Tiongkok, Myanmar, dan Australia.

Berikut catatan momen-momen menarik di langkah internasional pertama Jokowi yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (16/11/2014):

1. Akrab dengan Obama

KTT APEC di Beijing, Tiongkok mempertemukan Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama untuk pertama kalinya. Jokowi adalah pemimpin dunia pertama yang ditemui Obama di kongres itu. Di sana pula kedekatan antar-personal keduanya mulai terbangun.

Seperti saat perjamuan makan malam di sela-sela kongres, Obama tiba-tiba mendekati Jokowi dan Ibu Negara Iriana yang duduk di sebelahnya. Kepada keduanya, Obama mengaku ngantuk.

"Aku ngantuk. Kenyang karena sudah makan di hotel tadi," ujar Jokowi menirukan ucapan Obama, 10 November 2014.

Jokowi-Obama juga menyempatkan diri menggelar pertemuan bilateral antara RI-AS. Di forum itu pula, pria yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta itu pun mengungkapkan keinginannya untuk menjadi sahabat Jokowi sekaligus memperkuat persahabatan dengan Indonesia.

Lalu saat keduanya kembali bertemu saat menghadiri East Asia Summit di Naypyidaw, Myanmar. Obama menghampiri Jokowi. Kali ini dia menyapa Jokowi menggunakan bahasa Indonesia.

"Apa kabar?" cerita Ibu Negara Iriana dalam akun Twitter-nya, @IrianaJokowi 13 November 2014.

Selanjutnya: Bintang Kongres...

2. Bintang Kongres

Jokowi sukses menjadi bintang di KTT APEC. Kehadiran perdananya di muka dunia itu memang ditunggu-tunggu. Langkah mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak pernah lepas dari sorotan kamera.

"Kamera-kamera selalu bersama menangkap hampir setiap aktivitasnya (Jokowi)," tulis laman Setkab.go.id mengutip media asal Amerika Serikat The Wall Street Journal, 11 November 2014.

Serangkaian foto Jokowi bahkan dimuat dalam berita foto berjudul 'Joko Widodo Meets, Greets dan Says Cheese'.

Gerak-gerik diabadikan, mulai dari Jokowi tiba di Tiongkok dan menuruni pesawat kepresidenan, presentasi di hadapan para CEO KTT APEC, berdiri dengan Presiden Obama.

Kemudian juga saat Jokowi bersalaman dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Selanjutnya: Rebutan Obama dan Presiden China...

3. Jadi Rebutan

Jokowi mendapatkan tempat terhormat malam itu, pada hari ke 22-nya sejak dilantik sebagai Presiden. Saat itu, sesi foto bersama para pemimpin APEC 2014, mantan pengusaha mebel tersebut mendapatkan posisi terhormat.

Dia ditempatkan di tengah-tengah pemimpin negara paling berpengaruh dunia. Jokowi berdiri diapit di antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Buat Jokowi, posisinya itu memiliki makna mendalam. "Itu simbol, itu harus dibaca. Kita jadi rebutan gitu lho," ujar Jokowi 10 November 2014.

Ucapan mantan Walikota Solo itu pun diangguki Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana. Menurut dia, posisi berdiri Jokowi itu dapat dimaknai sebagai Indonesia jadi rebutan 2 negara besar yakni AS dan Tiongkok.

"Memang dari perspektif Indonesia posisi berdiri (Jokowi) ini dapat dimaknai sebagai Indonesia menjadi 'rebutan' 2 negara besar, AS dan Tiongkok. Ini tentu membuat Indonesia tersanjung," papar Hikmahanto.

Selanjutnya: Pidato Bahasa Inggris...

4. Pidato Bahasa Inggris

Saat CEO Summit KTT APEC, Jokowi berdiri di hadapan para pebisnis dunia itu dan berpidato dalam bahasa Inggris. Dia melafalkan isi otaknya tanpa naskah contekan.

Dalam pidato yang kental dengan logat Jawa tersebut, Jokowi mengajak mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Pemilik nama Joko Widodo itu juga menjelaskan soal profil Indonesia, seperti jumlah pulau, luas wilayah, dan potensi Tanah Air.

Pidato Jokowi ini pun sukses menuai pujian. Seperti yang diungkapkan Presiden East-West Center, organisasi yang berfokus pada dunia pendidikan dan penelitian Charles E Morisson. Charles memuji, pidato Jokowi soal tawaran investasi berjalan sangat baik dengan bahasa Inggris yang simpel, menggunakan pointer-nya sendiri.

Lalu ada Ben Rhodes, Deputi Penasihat Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dia mengatakan, Indonesia merupakan mitra strategis bagi AS. Dan Presiden Jokowi telah memulai hubungan bilateralnya dengan Obama secara mengesankan.

Selanjutnya: Naik Kereta Super Cepat...

5. Naik Kereta Super Cepat

Tak cuma sibuk menghadiri kongres. Jokowi dan rombongan juga menyempatkan diri untuk menjajal kereta api super cepat di Beijing, Tiongkok. Mereka berangkat dari stasiun selatan Beijing ke Tianjin.

Jokowi duduk di dekat masinis. Kecepatan kereta yang ditumpangi mereka menembus 306 kilometer/jam. Hanya setengah jam, Jokowi sudah sampai di tempat tujuan.

Di Tianjin, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah itu menggelar blusukan ke 2 pelabuhan dan pembangkit listrik setempat.

"Ibu Negara mendampingi Presiden Jokowi menggunakan kereta api super cepat menuju kota Tianjin, RRT 9/11," tulis Ibu Negara Iriana Widodo dalam akun Twitter-nya, 10 November 2014.

Selanjutnya: Menarik Investor...

6. Menarik Investor

Pidato Jokowi sukses menarik hati para investor. Setidaknya di KTT APEC saja, dia bisa mengantongi 12 perjanjian kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU).

Salah satu yang diteken, adalah pembangunan pembangkit listrik mulut tambang di Kalimantan Timur (Kaltim). Seperti yang diungkapkan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Dedy S Priatna.

"Saya takjub di sana dari 12 penandatangan perjanjian kerjasama," kata Dedy, Minggu (16/11/2014).

Sementara, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, apa yang disampaikan Presiden ke 7 RI itu sewaktu CEO Summit KTT APEC sangat positif.

"Saya melihat itu dari respons para investor, khususnya yang ada di luar negeri itu menyambut baik dan saya merasa sekarang ini adalah fokusnya kepada implementasi‎," kata Agus, 13 November 2014.

Itu baru 1 kongres saja. Bagaimana dengan 2 agenda Jokowi lainnya, KTT ASEAN di Myanmar dan G-20 di Australia?

(Mut)