8 Kisah Horor Perjalanan ke Luar Angkasa

Dari 7 miliar orang penghuni planet ini, hanya sekitar 530 pernah berada di orbit, di luar Bumi. Tak semuanya kembali hidup-hidup.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 17 Nov 2014, 21:28 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 21:28 WIB
Kosmonot Uni Soviet, Vladimir Komarov.
Kosmonot Uni Soviet, Vladimir Komarov. (npr.org)

Liputan6.com, Jakarta - Sesaat setelah lepas dari pesawat induk WhiteKnightTwo, SpaceShipTwo, pecah di ketinggian 15.200 meter, masih jauh dari batas atmosfer Bumi. Satu dari 2 pilotnya tewas, lainnya mengalami keajaiban dan selamat.

Dan itu bukan kecelakaan pertama. Dari 7 miliar orang penghuni planet ini, hanya sekitar 530 pernah berada di orbit, di luar Bumi. Tak semuanya kembali hidup-hidup.

"Luar angkasa selalu menjadi urusan yang berisiko ekstrem," kata Allan J. McDonald, ahli NASA yang pernah menulis buku Truth, Lies and O-Rings tentang kecelakaan Challenger.

Berikut 8 kecelakaan yang pernah terjadi dalam perjalanan luar angkasa, seperti dikutip dari SPACE.com.

1. Korban Pertama Penjelajahan Antariksa

Kecelakaan fatal yang merenggut nyawa manusia kali pertama menimpa kosmonot Uni Soviet, Vladimir Komarov.

Kapsul Soyuz 1 yang membawanya jatuh menghantam tanah di Rusia pada 1967. Sumber intelijen KGB saat itu mengklaim, Kopmarov dan sejumlah orang lainnya sudah mengendus bahaya, namun pemimpin Soviet mengenyampingkan peringatan itu.

Versi lain menyebut, kegagalan parasut menjadi penyebab kecelakaan. Rekaman suara merekam kata-kata terakhir sang kosmonot untuk pusat kontrol. Ia berteriak marah kepada para insinyur yang dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan itu.

2. Wajah Membiru 3 Kosmonot Rusia

Kecelakaan lain juga terjadi pada 1971. Tiga kosmonot,  Georgi Dobrovolski, Viktor Patsayev, dan Vladislav Volkov tewas dalam perjalanan kembali ke Bumi dari stasiun luar angkasa Salyut 1.

Pesawat yang membawa mereka, Soyuz 11 mendarat dengan sukses -- sesuai petunjuk. Namun, tim pemulih (recovery) kaget bukan kepalang saat menemukan 3 pria di dalamnya duduk dalam kondisi tewas, ada bercak biru kehitaman di wajah mereka. Sementara, darah mengalir dari telinga dan hidung.

Penyelidikan mengungkap, katup ventilasi pernafasan mereka pecah, para kosmonot mengalami sesak nafas. Penurunan tekanan secara ekstrem juga makin memperberat kondisi mereka.

Mereka tewas dalam hitungan detik, yang terjadi pada ketinggian 168 kilometer. Di angkasa luar. Karena kapsul yang membawa ketiganya kembali secara otomatis, satelit itu bisa mendarat tanpa dikemudikan pilot.

Itu adalah kematian pertama manusia yang terjadi di luar angkasa.

Menyentuh 'Wajah Tuhan'

Kecelakaan pesawat Challenger
Kecelakaan pesawat Challenger

3. Kecelakaan Challenger

Hanya 73 detik setelah lepas landas, pada 28 Januari 1986, Challenger meledak. Jutaan warga AS dan dunia yang menonton siaran langsung detik-detik peluncuran menjadi saksi dari sebuah tragedi.

Tak ada awak yang selamat. Francis J. Scobee, Michael J Smith, Judith A Resnik, Ellison S. Onizuka, Ronald E. McNair, Gregory B. Jarvis, dan Christa McAuliffe, tewas dalam hitungan menit setelah mereka melambai dan mengucapkan selamat tinggal

Presiden Amerika Serikat saat itu, Ronald Reagan menyampaikan pidato khusus untuk ketujuh kru. Dia mengutip puisi berjudul 'High Flight' atau 'Terbang Tinggi'.

"Kita tak akan pernah melupakan mereka, juga saat terakhir kali kita melihat mereka, baru pagi ini. Saat mereka mempersiapkan sebuah perjalanan, dan melambai mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan Bumi, untuk menyentuh 'wajah Tuhan'."

Penyelidikan mengungkap segel "O-ring" mengalami kegagalan fungsi karena suhu dingin pada hari peluncuran. Risiko yang diketahui NASA. Musibah itu mengawali perubahan teknis juga kultur di badan antariksa itu -- sekaligus menghentikan program pesawat ulang-alik sampai 1988.

4. Kecelakaan Columbia

Pada 1 Februari 2003, musibah kembali terjadi. Pesawat ulang alik Columbia yang memuat tujuh awak, kehilangan kontak dengan stasiun kendali, hanya 16 menit sebelum mendarat ke Bumi.

Kecelakaan diperkirakan terjadi karena sepotong bahan insulator dari tanki bahan bakar yang lepas dan mengenai sayap kiri Columbia.

Columbia hancur berkeping-keping hanya beberapa menit sebelum mendarat di Cape Canaveral.

Lima jam kemudian, Presiden AS, George W Bush, menyatakan kecelakaan Columbia tak menghentikan usaha penjelajahan antariksa.

Tujuh awak pesawat tewas dalam kejadian itu, yakni, Rick D Husband, William C McCool, Michael P Anderson, Ilan Ramon, David Brown, Laurel Salton Clark, dan Kalpana Chalwa, astronot wanita pertama asal India.

Firasat Mengawali Bencana

Firasat Kebakaran Apollo 1
Firasat Kebakaran Apollo 1 (Wikipedia)

5. Firasat Kebakaran Apollo 1

Misi Apollo tak pernah menewaskan astronot selama di angkasa luar. Namun, 2 kecelakaan fatal terjadi justru di Bumi.

Tiga astronol Apollo 1, Gus Grissom, Edward White II, dan Roger Chaffee tewas selama tes modul komando pada 27 Januari 1967. Api membakar kokpit, mencekik jalan nafas 3 astronot, sebelum membakar tubuh mereka.

Investigasi menemukan sejumlah kekeliruan, termasuk penggunaan oksigen murni pada kabin, strip Velcro yang mudah terbakar, dan struktur fisik pesawat yang menjebak para kru.

Sebelum tes dilakukan, ketiga astronot sempat berbagi kegelisahan mereka soal kokpit. Mereka berfoto di depan model pesawat dengan pose berdoa.

Kecelakaan itu memicu banyak perubahan. Sejumlah orang berpendapat, "Seandainya kecelakaan Apollo 1 tak terjadi, manusia mungkin tak akan pernah menjejakkan kaki di Bulan."

6. Kecelakaan Roket X-15

Kecelakaan terkait misi Apolli terjadi pada 1967. Kala itu, calon astronot yang sedang menjalani pelatihan, Michael Adams tewas dalam kecelakaan pesawat yang didorong roket X-15. Adams celaka saat melewati ketinggian 80,8 km.

Ancaman Petir dan Serigala

Kru Apollo 13
Kru Apollo 13 (Wikipedia)

7. Apollo 13

Tak lama setelah diluncurkan, para astronot misi Apollo 13 mengontak pusat kendali misi: "Houston, we have a problem" -- Houston, kami mengalami masalah.

Misi tersebut diluncurkan pada 11 April 1970. Apollo 13 dari Kennedy Space Center, Florida. Dua hari kemudian, tangki oksigen meledak. Daya menjadi terbatas, suhu kabin merosot, kurang air.  Misi pendaratan ke Bulan pun digagalkan.

Bagaimanapun, program Apollo berutang pada misi Apollo 13 untuk aksi yang sigap, cekatan yang mencegah bencana lain. Untungnya lagi seluruh kru selamat dan berhasil mendarat ke bumi pada 17 April 1970.

8. Petir dan Serigala

Meski tak sampai mengakibatkan korban jiwa, program antariksa NASA dan Uni Soviet pernah direpotkan gara-gara petir dan serigala.

Pada 1969, petir menyambar pesawat luar angkasa yang sama -- halilintar menghantam Apolo 12 pada detik 36 dan 52 setelah lepas landas. Untungnya, setelah itu, misi berjalan mulus.

Sementara Alexei Leonov dan Pavel Belyayev, kosmonot Uni Soviet mengalami kejadian unik.

Pada 18 Maret 1965, Alexei Leonov berhasil menjadi manusia pertama yang berjalan kaki di luar angkasa atau extra-vehicular activity (EVA). Karena mengalami kebocoran udara dan sejumlah material yang kaku, ia buru-buru masuk kembali ke dalam kapsulnya.

Sebuah usaha yang susah payah, karena ia harus menurunkan tekanan pakaian luar angkasanya dan risiko berebut masuk dengan rekannya dalam kapsul.

Saat pesawat berhasil kembali ke Bumi, pesawat  Voskhod luput dari target pendaratan dan terjebak di tengah hutan di Pegunungan Ural. Keduanya terpaksa menunggu tim penyelamat di tengah lolongan serigala lapar.  (Yus)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya