Liputan6.com, Jakarta Menjelang pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, kantor pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu dijaga ketat ratusan polisi. Kendaraan taktis (rantis) seperti barracuda dan water canon juga disiagakan.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (19/11/2014), penjagaan dan pengamanan disiagakan di depan dan belakang Balaikota DKI Jakarta. Polisi tampak lengkap dengan peralatan tempur masing-masing berupa senjata gas air mata, senjata laras panjang, dan tameng anti huru-hara.
2 Unit water canon, 1 unit mobil pengangkut kawat berduri, 3 unit mobil taktis anti huru-hara jenis barracuda, dan 2 truk pengangkut personel kepolisian menyebar di komplek Balaikota DKI. 2 Kendaraan taktis terparkir tidak jauh dari salah satu pintu masuk ke Balaikota, yang biasa dilewati Ahok menuju ruang kerjanya.
Ahok dijadwalkan dilantik di Istana Negara pukul 14.00 WIB. Ruang kerja Ahok pada pukul 08.10 WIB didatangi 11 anggota personel Gegana Polda Metro Jaya. Para penjinak bom itu mengenakan pakaian seragam Gegana lengkap dengan helm rompi anti peluru dan mengalungi senjata laras panjang.
"Kita tim yang sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Pak Ahok untuk keluar saat situasi genting," kata seorang anggota bernama Agus Rianto.
Setelah menyisir ruang kerja Ahok, mereka melanjutkan penyisiran di beberapa ruangan di Balaikota. Aktivitas mereka mengundang perhatian para pegawai negeri sipil (PNS) Balaikota.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan 10.184 personel gabungan Polri, TNI, dan Satpol PPP dikerahkan untuk mengamankan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kekuatan yang kita gelar yaitu ada 10.184 personel untuk pengamanan. Ini bentuk kesiapan aparatur untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menyambut prosesi pelantikan ini," jelas Unggung perihal pelantikan Ahok tersebut.