Luka Bakar dan Kaki Memar Ditemukan di Tubuh PRT Medan

Tim Forensik RSUD Medan memastikan penyebab kematian PRT Medan asal Semarang karena tulang rusuknya patah.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2014, 15:05 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 15:05 WIB
(Lip6 Siang) PRT-Medan
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Tanah Karo - Usai melakukan identifikasi dan autopsi jenazah korban Ruswidyani di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Tim Forensik mengatakan selain tulang rusuk yang patah, tanda-tanda kekerasan lainnya juga ditemukan di sekujur tubuh korban.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (9/12/2014), di kedua tangan korban ditemukan ada bekas luka bakar dan kaki yang memar akibat hantaman benda keras.

Sebelumnya dilakukan pembongkaran kuburan untuk memastikan penyebab kematian korban. Awalnya jasad dikenal dengan nama Cici, namun terakhir diketahui bernama Hermini Ruswidyani. Nama Cici yang selama ini digunakan korban adalah nama adik kandung korban.

Sementara itu, proses pembongkaran lantai di rumah tersangka Syamsul Anwar dihentikan sementara waktu sejak dimulai Senin 8 Desember sore kemarin.

Pembongkaran melibatkan 7 orang penggali dibantu satu unit mesin bor portable. Pembongkaran dipusatkan di satu titik, yakni lantai di bawah tangga dalam galian 1,5 meter membujur ke arah selatan.  

Proses pembongkaran untuk mengungkap 1 korban yang diduga ditanam di dalam rumah tersangka Syamsul Anwar ini akan dilanjutkan pada Selasa siang ini.

Tersangka Samsul Anwar bersama istrinya Radika dan 5 anggota keluarga lainnya diduga menganiaya 2 pembantu rumah tangga (PRT) hingga tewas. 3 Pembantu lainnya yang berhasil diselamatkan juga kerap disiksa. Kasus ini terbongkar setelah polisi mendapat laporan terjadi perdagangan manusia di Medan.

Kekerasan keluarga Syamsul Anwar terhadap para PRT juga terkuak dalam rekaman CCTV yang disita dari rumah tersangka di Jalan Beo, Medan. Terlihat anggota keluarga Syamsul memarahi, memukul dan menendang korban. Dengan bukti rekaman tersebut para tersangka tidak bisa lagi mengelak dari tuduhan. (Mar)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya