Hari Anti-Korupsi, Kepala Bareskrim Polri Main Teater Gandrik

Semangat anti korupsi dalam memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia 9 Desember 2014 kemarin dikemas dalam bentuk sarasehan budaya dan teater

oleh Liputan6 diperbarui 10 Des 2014, 13:44 WIB
Diterbitkan 10 Des 2014, 13:44 WIB
(Lip6 Siang) Korupsi-Pentas
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Pemberantasan korupsi identik dengan sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun ini bukan berarti institusi seperti Kejaksaaan Agung dan kepolisian hanya berpangku tangan.

Semangat antikorupsi dalam rangka memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia 9 Desember 2014 kemarin dikemas dalam bentuk sarasehan budaya dan pentas teater oleh Teater Gandrik bertajuk "Tangis".

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (10/12/2014), para pejabat dan pegiat anti korupsi yang ikut meramaikan pentas di antaranya Kepala Bareskrim Mabes Polri dan Komjen Polisi Suhardi Alius.  

Meski gencar diperangi, Indonesia saat ini berada di peringkat 107 dari 175 negara pada indeks persepsi korupsi versi Transparancy International (TI). TI adalah sebuah organisasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik.

Selain KPK dan Kejaksaan, Polri tak kalah aktif memberantas korupsi. Sejumlah kasus korupsi di berbagai daerah sudah dan tengah ditangani Polri.

Tercatat sepanjang 2014 sudah 30 kasus yang diungkap Polri, di antaranya kasus pencucian uang, vaksin flu burung yang menetapkan 2 pejabat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai tersangka dengan kerugian negara mencapai Rp 770 miliar.

Belum lagi kasus-kasus suap seperti yang menyeret pejabat Polda Jawa Barat serta operasi tangkap tangan suap Ketua DPRD dan Kabid Binamarga.

Termasuk pula kasus-kasus korupsi di wilayah Indonesia Timur, seperti kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Gogiyai, Papua dengan kerugian Rp 31 miliar. Ada juga kasus korupsi pembangunan Masjid Raya di Kepulauan Sula, Maluku dengan 8 orang tersangka. (Mar/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya