Longsor di 9 Kecamatan Banjarnegara, 1 Meninggal

Tanah longsor juga memutus akses jalan raya, baik jalur nasional maupun antar-kabupaten.

oleh Idhad Zakaria diperbarui 11 Des 2014, 14:56 WIB
Diterbitkan 11 Des 2014, 14:56 WIB
Tanah Longsor
Tanah Longsor (Istimewa)

Liputan6.com, Banjarnegara - Bencana tanah longsor menerjang 9 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah hari ini. Satu orang meninggal dunia dalam peristiwa ini.

"Satu orang korban meninggal dunia karena terkena longsor. Kejadian di Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subandrio kepada Liputan6.com di Banjarnegara, Kamis (11/12/2014).

Lalu Lintas Lumpuh

Tanah longsor juga memutus akses jalan raya, baik jalur nasional maupun antar-kabupaten. Jalur nasional yang terputus adalah Jalan Raya Banyumas-Semarang, tepatnya di Desa Tunggoro, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Jalur utama penghubung antarkota di Provinsi Jawa Tengah itu terputus total karena tertimbun longsor.

"Hingga saat ini kemacetan masih terjadi. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jateng masih menanganinya," ujar Catur.

Dia menjelaskan, kendaraan-kendaraan besar masih belum dapat bergerak dan terjebak kemacetan. Sementara kendaraan kecil dialihkan melalui jalur alternatif Sempol, Kabupaten Wonosobo. Tak cuma tanah longsor, ada peristiwa lain yang memutus jalur transportasi, yakni amblesnya jalan utama Kecamatan Karang Kobar. Jalur itu merupakan penghubung utama Kabupaten Banjarnegara-Pekalongan.

"Tidak dapat dilalui sama sekali. Sementara jalur dialihkan melalui jalan alternatif," ujar Catur.

Catur menambahkan, kejadian longsor ini juga mengakibatkan puluhan rumah penduduk rusak, serta puluhan lainnya terancam. Bahkan sejumlah kepala keluarga sudah mengungsi. "Direlokasi bencana Sijeruk, sudah 9 KK mengungsi karena pemukimannya kembali dilanda longsor," tutur dia.

Dari data sementara, BPBD Banjarnegara mencatat, setidaknya terdapat 67 titik kejadian longsor pada Kamis ini. Sebanyak 54 rumah warga mengalami kerusakan dan 3 rumah roboh. Lebih dari 20 titik jalan mengalami kerusakan dan tak dapat dilalui.

"Dengan peristiwa ini, Bupati Banjarnegara mengeluarkan SK bahwa Banjarnegara dalam kondidi darurat bencana," tutur Catur.

Sebanyak 70 persen wilayah Kabupaten Banjarnegara rawan longsor, mayoritas berada di daerah pegunungan. Bencana longsor besar di Banjarnegara terjadi pada 2006 lalu di Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk. Sebanyak 90 orang meninggal kala itu.

Saat ini BPBD Banjarnegara bersama dinas dan instansi terkait terus melakukan pantauan dan penanganan darurat bencana tanah longsor. Posko darurat juga telah didirikan di wilayah rawan. (Ndy/Sun)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya