15 Jenazah Korban Longsor Banjarnegara Teridentifikasi

Selain itu, ada ada 18 orang selamat dan 10 korban longsor yang mengalami luka berat.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 13 Des 2014, 20:28 WIB
Diterbitkan 13 Des 2014, 20:28 WIB
Ilustrasi Longsor
Ilustrasi Longsor

Liputan6.com, Banjarnegara - Upaya evakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, dihentikan karena cuaca yang hujan serta kekhawatiran terjadi longsor susulan. Meski demikian upaya identifikasi jenazah terus dilakukan.

Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengaku evakuasi memang sangat sulit karena rumah warga sudah tertimbun tanah. Selain itu banyaknya lembaga dan warga yang ikut membantu evakuasi korban longsor menyebabkan kesimpangsiuran data.

"Karena data simpang siur, akhirnya disepakati bahwa data yang digunakan adalah yang dicatat di BPBD Banjarnegara," ucap Agus, Sabtu (13/12/2014) malam.

Data Basarnas menyebutkan korban selamat berjumlah 18 orang dengan rincian 8 mengalami luka ringan dan 10 luka berat. Mereka adalah Subroto (60), Maningsih (14), Irmayanti (3,5), Parno (49), Kotimah (25), Wawan (20), Juniati (25), NN Sifon (25)

Untuk 10 korban dengan kategori luka berat adalah Slamet Unut (40), Sukarsono (60), Sarwan (45), Edy (36), Suyit (60), Juwarti (40), Surati (40), Felix Rahayu (40), Absirun (53), Suwandi (41).

Selain itu, ada 15 jenazah yang selesai diidentifikasi. Mereka adalah Ruliah (30) warga Karangkobar, Joko Adi Purnomo (18) Desa Gumelar, Karangkobar, Misman (25) Desa Gumelar, Karangkobar, Sukirno (20) belum diketahui, Bahrun (70) Dusun Jemblung, Sampang Karangkobar, Tutur (30) Desa Grogol, Hadi (60) Dusun Jemblung, Sampang Karangkobar, Hendi Bin Ahmad (9) Genting, Munawar (80) Genting.

Kemudian, Ikhwan (30) Genting, Klimah (33) Dusun Jemblung, Endar (11) Dusun Jemblung, Sukamto (36) Binangun, Anak Andri, Sunari (50) Dusun Jemblung.

Selain identifikasi dan evakuasi korban longsor, tim SAR bersama tim relawan lainnya juga menangani pengungsi. Warga yang mengungsi mayoritas atas kesadaran sendiri karena takut terjadi longsor susulan.

"Cuaca seperti ini, longsor bisa terjadi sewaktu-waktu. Rumah saya sih nggak apa-apa. Tapi seram aja," kata Sutrisno, warga dusun Tekik yang dekat dengan lokasi longsor.

Data Basarnas juga mencatat ada 577 orang yang mengungsi. Mereka tersebar di berbagai titik.

Diperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah karena masih banyak perkampungan yang berdekatan dengan Dusun Jemblung. (Ali/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya