Warga Sekitar Lokasi Longsor Banjarnegara Enggan Direlokasi

Warga mengaku sebagian besar tanah yang ditempati merupakan peninggalan dari nenek moyang mereka.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Des 2014, 15:13 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 15:13 WIB
Proses Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara
Bencana tanah longsor melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, pada Jumat petang (12/12/2014). (Antara Foto/Idhad Zakaria)

Liputan6.com, Banjarnegara - Musibah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkoban, Banjanegara, Jawa Tengah telah merenggut lebih dari 100 nyawa. Namun ternyata belum bisa mengubah pendirian warga di sekitar lokasi bencana untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (16/12/2014), sekitar 200 warga dari 35 kepala keluarga di Desa Sampang ini enggan direlokasi. Padahal tempat tinggalnya hanya berjarak 2 kilometer dari lokasi tanah longsor di Dusun Jemblung.

Warga mengaku enggan pindah karena sebagian besar tanah yang mereka tempati adalah peninggalan nenek moyang. Belum lagi lahan pertanian mereka yang tidak mungkin dibiarkan begitu saja.

Padahal wilayah Desa Sampang ini berada di lokasi rawan longsor dan terletak di antara perbukitan yang terjal. Perumahan tersebut bahkan telah mengalami retak-retak pada bagian pekarangan rumah. Namun warga tetap menganggap itu bukan alasan pindah dari tempat tinggal mereka.

Sementara itu petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengkategorikan lokasi di sekitar Dusun Jemblung dan sekitarnya masuk kategori zona kerentanan menengah tinggi.

Warga pun diharapkan waspada dan bersedia untuk segera pindah dari rumah masing-masing mengingat kerentanan longsor yang cukup tinggi. (Nfs)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya