Menipu Pedagang Ponsel, WNA Asal Tiongkok Dikeroyok Massa

Seorang warga negara asing (WNA) asal Tiongkok dikeroyok oleh sejumlah pedagang dan pengunjung pusat perbelanjaan di Bekasi Selatan.

oleh Thariq Gibran diperbarui 17 Des 2014, 03:10 WIB
Diterbitkan 17 Des 2014, 03:10 WIB
(Lip6 Malam) WNA-Tipu
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bekasi - Seorang warga negara asing (WNA) asal Tiongkok dikeroyok oleh sejumlah pedagang dan pengunjung pusat perbelanjaan di Bekasi Selatan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (16/12/2014), tanpa ampun Lie Sau Cun dipukuli beramai-ramai karena ia dengan terang-terangan telah menipu pedagang telepon seluler (ponsel).

Satpam bersama beberapa warga yang berupaya melindungi pelaku dari pengeroyokan sempat kewalahan, sebab massa terus mengejar pelaku saat dibawa ke pos keamanan.

Kemarahan massa semakin tak terbendung saat pria berusia 34 tahun tersebut berupaya kabur meski tertangkap tangan.

Saat melakukan penipuan, menurut korban bernama Andi, pelaku datang ke konternya untuk menjual HP baru. Saat tengah sibuk melayani pembeli lain, Lie langsung menukar HP yang sama dengan replika.

Aksinya ini pun langsung diketahui korban. Mengetahui sehari sebelumnya, temannya sesama pedagang pernah juga tertipu dengan modus yang sama, sontak korban marah hingga memukul dan menendang pelaku.

Jauh dari kejaran massa, pelaku yang tidak fasih berbahasa Indonesia itu langsung dilarikan ke pos keamanan sebelum akhirnya dilarikan ke kantor Polresta Bekasi.

Kabag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo mengatakan modus yang digunakan pelaku adalah dengan cara berpura-pura menjual telepon seluler kepada pemilik toko. Namun saat transaksi jual -beli disepakati, pelaku menukar telepon ponsel asli dengan replika yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Diduga pelaku merupakan jaringan penipuan pedagang HP yang ada di Kota Bekasi," kata AKP Siswo kepada Liputan6.com di Bekasi. Kata dia, rekan pelaku yang melarikan diri kini masih dalam pengejaran petugas. (Mar/Riz)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya