Wagub Djarot: Jangan Ada Bantuan Banjir yang Menumpuk

Djarot mewanti-wanti kepada jajarannya agar tidak membiarkan wilayah yang kekurangan bantuan, sementara ada wilayah lain yang menumpuk.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 27 Des 2014, 17:56 WIB
Diterbitkan 27 Des 2014, 17:56 WIB
Wagub Djarot Blusukan ke Pintu Air Manggarai
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat mengunjungi pengerjaan proyek penambahan Pintu Air Manggarai, Sabtu (27/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam blusukannya ke daerah rawan banjir itu, Djarot meminta agar jajarannya sigap memberikan bantuan dan pelayanan kepada warga yang tersebar di titik-titik pengungsian.

Selain itu, Djarot juga meminta agar kesehatan pengungsi, khususnya anak-anak menjadi perhatian serius.

"‎Bantuan tadi sudah untuk makan sehari 3 kali, air minum, kemudian nanti kita drop biskuit bagi anak-anak, susu. Tadi saya juga sudah sampaikan kepada camat untuk stand-by, MCK (mandi, cuci, kakus)-nya harus diperhatikan. Saya sampaikan juga supaya itu diberi aktivitas kegiatan, posyandu masuk, nanti sekaligus juga untuk layanan pemberian kesehatan bagi ibu dan anak sekaligus," ujar Djarot, Sabtu (27/12/2014).

Djarot juga meminta seluruh pihak yang ingin memberikan bantuan untuk berkoordinasi dengan Pemprov DKI atau lembaga pemerintah seperti PMI, BNPB, dan lembaga terkait lainnya. Tujuannya, agar bantuan yang dikirim dapat terdistribusi dengan baik dan tidak disalahgunakan oknum tertentu.

"Banyak sekali lembaga, organisasi yang mengkolek bantuan. Nah saya minta distribusinya itu untuk koordinasi sama camat lurah, BPBD, supaya tepat pada sasaran, sehingga tidak menumpuk. Kita harap distribusi tepat sasaran dan pengalaman masa lalu, ada juga barang-barang itu diambil dan dijual juga, itu jangan sampai terjadi. Jadi betul-betul harus tepat sasaran," ucap Djarot.

Djarot mewanti-wanti kepada jajarannya, tidak membiarkan wilayah yang kekurangan bantuan, sementara ada wilayah lain yang bantuannya menumpuk. Pimpinan di tiap wilayah kota harus saling koordinasi dalam melakukan distribusi bantuan.

"Bantuan yang sudah dikolek, itu langsung disalurkan pada mereka yang butuhkan. Jangan hanya di satu titik. Dan tidak boleh ada ego, kalau di Jaktim, di Kampung Pulo misalnya banyak sekali bantuan, akhirnya ditahan, dan tempat lain kekurangan. Jangan begitu, nggak boleh," tandas Djarot Saiful. (Riz/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya