Dubes Korsel: Insiden QZ8501 Buat Saya Sangat Sedih

Ada tiga warga negaranya di dalam pesawat AirAsia yang jatuh pada Minggu 28 Desember 2014 pagi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 31 Des 2014, 02:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 02:00 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia hilang (4)
Ilustrasi Pesawat AirAsia hilang

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Cho Tai-Yong mengakui insiden AirAsia QZ8501 sangat melukai hatinya. Pasalnya, tiga warga negaranya di dalam pesawat yang jatuh pada Minggu 28 Desember 2014 pagi.

"Tragedi yang sangat tragis ini membuat hati saya sangat sedih," sebut Tai-Yong di kantor kementerian luar negeri, Jakarta, Rabu (30/12/2014).

"Doa dan simpati rasa duka saya sampaikan kepada keluarga penumpang AirAsia," sambung dia.

Dalam kesempatan yang sama, Tai-Yong menyampaikan pujian kepada pemerintah. Karena sejak hari pertama AirAsia QZ8501 hilang, pemerintah Indonesia sudah mengontak pemerintahnya demi memberi tahu bahwa ada warga negara Korsel di manifes QZ8501.

"Kami mengapresiasi kerja sama dari pemerintah Indonesia khususnya untuk Ibu Menteri Luar Negeri yang sejak hari pertama telah menyediakan informasi bagi kami," ucap dia.

Tai-Yong juga mengatakan besok pagi pesawat Korsel akan tiba di Tanah Air. Pesawat berjenis Orion itu akan ikut dalam operasi lanjutan pencarian QZ8501.

Dalam penerbangan AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura, ada 7 warga negara asing (WNA) terdaftar sebagai penumpang. Yakni 3 warga Korea Selatan bernama Park Seong Beom, Lee Kyung, dan Inft Park Yuna.

Kemudian 1 warga Singapura bernama Chlid Choi Zoe Man Suen, 1 warga Malaysia bernama SII Chung Heui. Lalu 1 orang sebenarnya warga Singapura namun menggunakan paspor United Kingdom (Inggris) yaitu Choi Chi Man. Selanjutnya kopilot Remi Emmanuel Plesel yang merupakan warga Prancis. (Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya