DKI Segera Keluarkan Instruksi Gubernur Kurangi Pemakaian Plastik

Per harinya, DKI menghasilkan 7.000 ton sampah. Ini berarti warga Jakarta sangat produktif dalam menghasilkan sampah.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 31 Des 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 13:30 WIB
Tumpukan Sampah Penuhi Aliran Kali BKB
Terlihat tumpukan sampah plastik, kayu, stirofoam dan sampah lainnya dari aliran Kali Banjir Kanal Barat yang menumpuk di wilayah Roxy, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat mengimbau warga ibukota untuk mengurangi penggunaan plastik. Sebagai langkah tegas, Pemprov DKI segera menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) mengenai pengurangan sampah plastik.

"Kita harus galakkan gerakan mengurangi sampah plastik. Saya sampaikan ke Pak Gubernur DKI Basuki (Ahok) untuk keluarkan instruksi kurangi sampah plastik," tegas dia usai meresmikan 21 unit mobil penyapu sampah otomatis di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).

Ia mengatakan per harinya, DKI menghasilkan 7.000 ton sampah. Ini berarti warga Jakarta sangat produktif dalam hal sampah. Belum lagi yang tak kelihatan, yang dibuang di selokan atau septic tank. Sebagian besar merupakan sampah dari bahan plastik yang baru bisa hancur  20-25 tahun ke depan.

"Sekarang persoalannya bukan hanya kita membersihkan sampah itu, tapi bagaimana masyarakat tidak produktif sampah. Sampah harusnya diolah jadi kompos, terutama sampah di pasar. Ke depan harus gunakan plastik ramah lingkungan yang 15 hari bisa hancur," ucap Djarot.

"Jadi sampah bukan lagi musibah, tapi jadi berkah," imbuh dia.

Namun, tentu Dinas Kebersihan tak bisa bekerja sendirian. SKPD itu harus bisa bersinergi dengan jajaran pemda yang lain. Terutama dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Pekerjaan Umum. "Nanti 2015 tidak boleh lagi ada ego sektoral dalam ciptakan ibukota negara yang bersih dan indah," tandas Djarot. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya