Kapal BPPT Dilengkapi Detektor Sinyal Blackbox Ikut Cari AirAsia

Pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 01 Jan 2015, 09:37 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 09:37 WIB
Cuaca di Perairan Selat Karimata
Cuaca di Perairan Selat Karimata saat pencarian AirAsia QZ8501 (Liputan6.com/ Rochmanuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Pada hari ke-5 pencarian, Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) telah mengirimkan kapal untuk mendeteksi sinyal dari kotak hitam (blackbox) pesawat nahas tersebut.

"Kapal BPPT dilengkapi dengan detector yang ada di Kapal Baruna Jaya I dilengkapi dengan Underwater Locator Beacons (ULB)," papar Deputi Operasi Basarnas Tatang Zaenudin di Jakarta, Kamis (1/1/2015).

"Untuk mendeteksi sinyal balik blackbox dan juga alat multi-beam side scan sonar (MBSS) untuk mendeteksi logam dan gambaran 3 dimensi di bawah air," ujar dia.

Dia mengatakan, saat ini kapal tersebut telah berada di lokasi pencarian di Selat Karimata. Saat ini kapal tengah melakukan operasi pencarian.

"Mudah-mudahan cepat diketemukan badan pesawat yang kita tunggu-tunggu," tandas Tatang.

Sementara itu, jumlah jenazah korban AirAsia QZ8501 yang ditemukan kini menjadi 8. 2 Dari 8 jenazah telah dikirimkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ke Surabaya, Jawa Timur.

AirAsia QZ8501 hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Ada 155 penumpang di sana, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya