Liputan6.com, Pangkalan Bun - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 2 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang dibawa menggunakan Helikopter Bell milik TNI AU pagi tadi. Jenazah-jenazah tersebut merupakan 2 dari 4 yang telah diterbangkan ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Petugas forensik dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri pun sudah melakukan identifikasi terhadap kedua korban. Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Kombes Pol Anton Castelo menjelaskan, jenazah ke-5 yang diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dewasa. Perempuan itu menggunakan kaos dan celana warna gelap.
"Tingginya 167 cm. Pada kaos di bahu sebelah kiri ada gambar salib. Usia sekitar 40 tahun," kata Anton di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1/2015).
Sedangkan, lanjut Anton, jenazah lainnya yang diidentifikasi berjenis kelamin laki-laki dewasa. Laki-laki ini mengenakan kaos berkerah cokelat dan celana jins panjang biru tua.
"Pada saku kanan ada HP putih, menggunakan jam tangan. Jam tangan rantai bermerk Rolex. Sebelah kiri," ungkap Anton.
Anton menjelaskan, seluruh jenazah sudah masuk dalam tahap penguraian. Meski begitu, tubuh masih dalam keadaan utuh. Hanya saja ada tanda-tanda trauma.
"Sementara saya tidak bisa menyampaikan identitas sebelum disampaikan dari Surabaya. Saya berharap hari ini ada informasi yang bisa diberikan Surabaya," ujar Anton.
Anton menjelaskan, sudah ada 63 data antemortem dari 161 penumpang dan kru pesawat AirAsia QZ8501. Ada 90-an sample DNA pembanding dari keluarga. Tapi, sekitar 30-an diambil ulang antemortem dari pihak keluarga agar lebih jelas.
"DNA baru sampling butuh waktu pemeriksaan dari laboratorium. Normal kita patok 2 minggu bisa lebih cepat bisa lambat," tandas Anton. (Ein)