Posko Pusat Identifikasi Jenazah Korban AirAsia Tetap di Surabaya

Posko pusat identifikasi jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 batal dipindahkan RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun.

oleh Oscar Ferri diperbarui 03 Jan 2015, 11:42 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2015, 11:42 WIB
Haru Selimuti Posko Crisis Centre Keluarga Penumpang AirAsia
Petugas medis menolong seorang keluarga korban penumpang AirAsia QZ8501 yang pingsan di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Polri Komisaris Besar Anton Castelani mengatakan, posko pusat identifikasi jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 batal dipindahkan RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Anton mengatakan posko pusat identifikasi tetap berada di Surabaya, Jawa Timur.

"Tidak jadi (dipindahkan)," kata Anton di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan‎ Tengah, Sabtu (3/1/2015).

Anton mengatakan, ada beberapa hal yang jadi pertimbangkan posko pusat identifikasi tetap di Surabaya. Pertama, baik sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas lebih lengkap di RS Bhayangkara Polda Surabaya ketimbang di RSUD Imanuddin.

"Yang jelas untuk memindahkan fasilitas 'bedol desa' kemarin itu tentu kita pertimbangkan faktor efisiensinya," ucap dia.

Belum lagi pertimbangan keluarga penumpang yang mesti juga dibawa ke Pangkalan Bun. Tentu juga harus dipikirkan tempat menampung mereka selama kegiatan identifikasi dilakukan.

"Kemudian dengan keadaan serba keterbatasan ini tentu secara fisik dan psikis akan sangat rawan bagi anggota keluarga ini. Jadi tidak menutup kemungkinan secara emosional bisa terkikis," kata Anton.

Memasuki hari ke-7 pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 ini, total sudah 30 jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Rinciannya, 18 jenazah sudah berada di Surabaya, 4 jenazah masih berada di RSUD Imanuddin untuk identifikasi awal, 7 jenazah masih di KRI Bung Tomo, dan 1 jenazah lagi masih KD Pahang Malaysia.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Pesawat AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Riz/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya