Liputan6.com, Jakarta - Kegigihan tim SAR gabungan mengevakuasi korban insiden AirAsia QZ8501 di tengah cuaca buruk membuahkan hasil. 2 Jenazah dievakuasi Basarnas dari KRI Yos Sudarso dan KRI Sultan Hasanudin ke kapal motor Korem 102 dan dibawa ke Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Di darat, kedua jenazah dibawa ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun, sementara itu peti putih berhias bunga disiapkan sebagai bentuk penghormatan bagi para korban. Satu per satu peti jenazah diberangkatkan ke Surabaya, Jawa Timur untuk diidentifikasi.
2 Jenazah pertama yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke Surabaya, Jawa Timur untuk diidentifikasi. 2 Jenazah ini seorang wanita dan seorang anak laki-laki.
Sementara itu evakuasi serpihan-serpihan AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan sekitar Pangkalan Bun dievakuasi satu per satu, yakni sebuah koper biru, tutup pesawat dan tabung oksigen.
Selang beberapa hari, pintu darurat dan tabung gas pembuka pintu darurat dibawa ke daratan. Duka tak terperi dirasakan keluarga korban yang menanti di crisis center di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura terbang dari Bandara Juanda pukul 05.36 WIB. Pesawat terbang dengan ketinggian 32.000 kaki.
Pukul 06.12 WIB pesawat meminta izin pada air traffic control (ATC) Jakarta untuk berbelok ke kiri dan naik ke ketinggian 38.000 kaki untuk menghindari awan tebal yang dinilai membahayakan pesawat. Hingga pukul 06.16 WIB pesawat masih terpantau di radar.
Namun satu menit kemudian pesawat hilang kontak dengan ATC. Pesawat juga hilang dari radar dan hanya tampak flight plan track.
AirAsia QZ8501 diduga sempat melakukan pendaratan di atas air. Analisa ini berdasarkan ditemukannya pintu darurat dan sejumlah jenazah di luar badan pesawat.
Saat badan pesawat menyentuh permukaan air, ada sejumlah kemungkinan. Di antaranya benturan antara tubuh pesawat dan permukaan air menyebabkan pintu darurat terbuka dan sejumlah penumpang terlempar keluar.
Analisa ini berdasarkan ditemukannya sejumlah jenazah, termasuk seorang pramugari di sekitar titik koordinat terakhir pesawat nahas itu hilang. Serta sejumlah benda seperti koper yang terapung di laut.
Ketika kondisi darurat, beberapa detik setelah mendarat di atas air, sejumlah penumpang keluar dari pesawat. Beberapa detik kemudian pesawat jenis Airbus itu tenggelam ke dasar laut.
Saksikan Barometer Pekan Ini selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (3/1/2015).
Advertisement