RI Berbelasungkawa atas Teror Charlie Hebdo, WNI Diimbau Waspada

Tidak ada WNI yang menjadi korban teror Charlie Hebdo. Pemerintah mengimbau WNI di Prancis untuk dapat menghindari tempat keramaian.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Jan 2015, 08:37 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 08:37 WIB
Penembakan di media Prancis Charlie Hebdo.
Penembakan di media Prancis Charlie Hebdo. (Reuters)

Liputan6.com, Paris - Pemerintah Indonesia mengutuk serangan sekelompok orang bersenjata terhadap bangunan dan karyawan majalah mingguan Charlie Hebdo di Prancis. Serangan tersebut diketahui menewaskan belasan orang.

"Pemerintah Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada pemerintah dan rakyat Prancis khususnya terhadap keluarga para korban," demikian keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (8/1/2015).

"Pemerintah menegaskan bahwa tindak kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan. Pemerintah Indonesia mendukung upaya Pemerintah Prancis menangkap dan mengadili para pelaku."

Dari hasil koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, dipastikan tidak ada WNI yang menjadi korban. Namun, pemerintah mengimbau segenap WNI di Prancis untuk dapat menghindari tempat-tempat keramaian, dan menghubungi perwakilan Indonesia.

Sebelumnya, insiden nahas di kantor Charlie Hebdo dimulai ketika 2 pria bersenjata menyerbu masuk ke dalam kantor. Saat itu sedang berlangsung rapat redaksi.  Pemimpin redaksi majalah ini, Stephane Charbonnier yang kerap dipanggil Charb, menjadi salah satu yang tewas, bersama tiga kartunis lainnya.

Teror ini bukan yang pertama kali dilancarkan ke Charlie Hebdo. Kantor majalah satir ini sempat dilempar bom botol pada 2011, sehari setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Setelah itu Charb mendapat ancaman pembunuhan beberapa kali. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya