Banjir di Manado - Warga Tegal Kembalikan Raskin Pemerintah

Di Manado banjir setinggi 2 meter akibat meluapnya Sungai Tondano. Sementara, ribuan kilogram beras miskin dikembalikan warga Tegal.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jan 2015, 18:28 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2015, 18:28 WIB
(Lip6 Petang) Kilas-Indonesia-150109
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Manado - Jenazah Andriano, bocah 10 tahun yang terseret arus di Sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat, Kamis siang (8/1/2014) ditemukan oleh Tim SAR. Berita ini mengawali Kilas Indonesia seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (9/1/2015).

Petugas menemukan tubuh korban diantara bebatuan yang jaraknya 5 km dari lokasi kejadian. Mengetahui anaknya meninggal, hati sang ibu terguncang hingga pingsan.

Di Manado, Sulawesi Utara, akibat meluapnya Sungai Tondano puluhan rumah di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting terendam banjir setinggi 2 meter.

Banjir juga memutus jalur lintas Manado dan Minahasa Utara. SDN 72 Manado pun terpaksa diliburkan karena seluruh ruangan sekolah terendam banjir.

Sementara itu, diduga keracunan makanan di pesta pernikahan, puluhan warga Kampung Cisejer, Desa Sukakarya, Kabupaten Garut, Jawa Barat dilarikan ke puskesmas.

Warga mengeluhkan pusing, mual, dan muntah-muntah. Untuk memastikan penyebab keracunan, sampel makanan dikirim ke laboratorium di Bandung.

Di tempat terpisah, ribuan kilogram beras miskin (raskin) dikembalikan warga Desa Karangjati, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Para warga enggan mengonsumsi beras yang sudah berbau busuk dan berwarna kecoklatan serta berkutu.

Namun Kepala Bulog Pekalongan, Iwan Nurwansyah menegaskan, sebanyak 1.400 ton beras yang dibagikan secara gratis itu masih layak untuk dikonsumsi. (Vra/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya