Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta Monorail (PT JM) menilai telah diperlakukan tak adil oleh Pemprov DKI Jakarta. Menurut Direktur PT JM Sukmawati Syukur, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih banyak berbicara kepada media ketimbang kepada PT JM tentang pembatalan proyek monorel. Sehingga pihaknya belum mengetahui rencana pasti Pemprov DKI.
"Rencana Pak Ahok kan berubah-ubah terus, yang jelas kami merasa diperlakukan tidak adil," kata Sukmawati melalui pesan singkatnya, Senin (12/1/2015).
Apabila Pemprov DKI memutus hubungan kerja sama secara sepihak, ia memastikan PT JM akan membawa masalah ini hingga ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Sebab dalam kontrak kerja sama proyek monorel, menurut Sukmawati disebutkan bahwa PT JM adalah mitra resmi Pemprov DKI untuk membangun monorel di Jakarta.
"Jangan lupa bahwa kami memiliki perjanjian kerja sama. Ada pasal yang mengatur soal pemutusan hubungan kerja sama dan mungkin kami akan mengambil langkah hukum, jika hak PT JM sebagai mitra resmi Pemprov DKI diabaikan," kata dia.
Selama ini, pihaknya selalu dituding tak dapat mengerjakan pembangunan monorel. Padahal, Sukmawati menilai hambatan utama belum adanya progres proyek itu karena Ahok tidak memberikan dukungan kepada PT JM dalam membangun monorel untuk rute blue line (jalur biru) dan green line (jalur hijau).
"Kendalanya yang utama karena tidak mendapat dukungan Gubernur dan birokrasinya. Masalah apa pun kalau didukung Gubernurnya, pasti program bisa jalan kok," ‎tandas Sukmawati.
Proyek monorel yang mangkrak selama bertahun-tahun, dalam pemerintahan mantan Gubernur DKI Joko Widodo dimulai kembali pada Oktober 2013 lalu. Hanya, setahun lebih berlalu belum ada pekerjaan yang dilakukan oleh PT JM.
Ahok pun kemudian berencana memutus kerja sama dengan PT JM karena berbagai pertimbangan. Salah satunya, rencana pembangunan depo monorel di atas Waduk Setiabudi dan Tanah Abang yang dinilai tak layak.
Selain itu, PT JM juga dianggap tidak mampu membuktikan kepada DKI bahwa mereka memiliki modal membangun monorel. Sebab, PT JM tak dapat memenuhi persyaratan jaminan bank sebesar 30 persen dari total investasi monorel. Melainkan hanya mampu memenuhi sebesar 0,5 persen dari total investasi kepada Pemprov DKI. (Ado)
PT Jakarta Monorail Merasa Diperlakukan Tak Adil oleh Pemprov DKI
Menurut Direktur PT JM Sukmawati Syukur, Ahok lebih banyak berbicara kepada media ketimbang PT JM tentang pembatalan proyek monorel.
diperbarui 12 Jan 2015, 22:52 WIBDiterbitkan 12 Jan 2015, 22:52 WIB
Menurut PT JM, tiang-tiang yang dibangun PT Adhi Karya itu sudah tidak sesuai dengan rancangan model stasiun yang ada saat ini, Jakarta, Rabu (2/7/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bos Apple Sambangi Kantor Menperin, Negosiasi Masih Alot
Pimpinan DPR Dorong BPOM Aktif Terlibat Awasi Program Makan Bergizi Gratis
Susah Tidur Apa Namanya: Mengenal Insomnia dan Cara Mengatasinya
Prabowo Mau Anggaran Kementerian Lembaga Efisien, Temukan Belanja Alat Tulis Saja Tembus Rp 44,4 Triliun
Media Korea Selatan Soroti Pemecatan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia: Sebut Aneh dan Tergesa-gesa
350 Caption Jualan Baju Menarik untuk Tingkatkan Penjualan Online
Tebing Tanah Barak yang Viral di Bali Longsor, Aktivitas Wisata Setop Sementara
Panduan Lengkap Contoh Caption Cutline Beserta Gambar untuk Berbagai Kebutuhan
Usai Umumkan Kabar Kehamilan, Mahalini Perkenalkan Single yang Pernah Dipopulerkan Krisdayanti
Jampidum dan Jamdatun Temui Prabowo di Istana, Bahas Apa?
350 Caption Sarapan Lucu untuk Status Media Sosial
6 Pose Kucing Dipotret dari Luar Jendela, Dramatis Banget