Liputan6.com, Cilacap Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou siap menjalani eksekusi. Terpidana mati kasus narkoba ini tak tahan lagi hidup di penjara.
"Saya terakhir ketemu Daniel saat perayaan Natal di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Batu, Nusakambangan, pada 20 Desember 2014. Dia mengaku sudah siap (dieksekusi), kapan saja Tuhan berkehendak kita pulang, dia sudah siap," kata rohaniwan asal Cilacap, Jawa Tengah, Pendeta Titus AS di Dermaga Wijayapura --tempat penyeberangan menuju Nusakambangan-- Cilacap, Jumat (16/1/2015).
Menurut Titus, Daniel justru mengaku senang jika dapat segera dieksekusi daripada menderita di dalam penjara. Akan tetapi, Daniel tidak menyampaikan permintaan terakhirnya sebelum menjalani eksekusi.
"Dia yakin dari kedutaan pasti ada yang mengurus jenazahnya setelah dieksekusi. Daniel juga sempat foto bersama saya, fotonya ada di rumah," kata Titus yang rutin memberikan pembinaan rohani bagi narapidana yang beragama Kristen di seluruh lapas se-Pulau Nusakambangan.
Kendati demikian, dia mengaku tidak ditunjuk sebagai rohaniwan pendamping bagi Daniel yang akan menjalani eksekusi mati pada Minggu 18 Januari dini hari.
Menurut dia, rohaniwan yang ditunjuk untuk mendampingi Daniel yakni Pendeta Tuhu Santosa dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Cilacap.
Dituturkan Titus, rohaniwan pendamping bagi terpidana mati Ang Kim Soei yang beragama Buddha yakni Sunarso dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Cilacap.
Sementara rohaniwan pendamping bagi Marco Archer Cardoso Moreira yang beragama Katolik, kata dia, kemungkinan Romo Carolus dari Paroki St Stephanus, Cilacap, atau diwakilkan kepada Romo Nico.
"Kalau yang beragama Islam (Rani Andriani alias Melissa Aprilia dan Namaona Denis) didampingi KH Hasan Makarim," kata Titus.
Stres
Informasi yang dihimpun Kantor Berita Antara, terpidana mati Marco Archer Cardoso Moreira yang berkewarganegaraan Brasil mengalami stres sejak 1,5 tahun lalu karena memikirkan ayahnya yang meninggal dunia.
Selain itu, ibunda Marco yang hendak membesuk terpidana mati kasus penyelundupan 13,4 kilogram kokain tersebut di Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, dipersulit perizinannya.
Belum sampai bisa membesuk anaknya, ibunda Marco meninggal dunia. Hal itu akhirnya menjadikan Marco semakin stres. (Ant/Sss)
Tanpa Permintaan Terakhir, Daniel Enemuo Siap Dieksekusi Mati
Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou siap menjalani eksekusi. Terpidana mati kasus narkoba ini tak tahan lagi hidup di penjara.
diperbarui 16 Jan 2015, 14:06 WIBDiterbitkan 16 Jan 2015, 14:06 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci
Baca Al-Qur’an Berpahala, tapi jika Seperti Ini Tergolong Maksiat Kata Buya Yahya
Banjir Rob Terjang Pesisir Tablolong NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Asal-usul Reog Ponorogo yang Awalnya Sindiran untuk Raja Majapahit
Polisi Gandeng KNKT dan ATPM Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2
Cara Planet Saturnus Menyelamatkan Bumi dan Tata Surya
Ketua DPR dan Parlemen Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
Jika Ketemu Orang Tidak Sholat Jangan Disuruh Sholat, tapi Begini Caranya Kata Buya Yahya
Cerita tentang Cagar Alam Mutis Timau, Ibu Pemberi Kehidupan Pulau Timor
7 Pemain yang Bersinar usai Tinggalkan Manchester United, Berikutnya Marcus Rashford?
DPR Bisa Rekomendasikan Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK, Bentuk Intervensi?