Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah terbiasa dengan tekanan dari berbagai pihak terkait kebijakan-kebijakan yang dipilihnya. Salah satunya terkait keputusan menolak grasi atau pengampunan terhadap terpidana mati kasus narkotika.
"Grasi yang masuk ke meja saya ada 64. Saya tandatangani semua tapi ditolak. Tapi yang memutuskan hukuman mati bukan bukan presiden. Presiden hanya tidak mengampuni," ungkap Jokowi saat menutup Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Hotel Ina Garuda, Yogyakarta, Rabu (11/2/2015).
Ia menjelaskan, alasan hukuman mati dilakukan karena hukum positif di Indonesia itu masih memberlakukan. Selain itu, sebanyak 18 ribu jiwa dalam setahun meninggal karena narkoba.
"Jadi kita tidak bisa terus-teruskan walaupun tekanan desakan dari luar sangat banyak sekali. Karena saya biasa ditekan-tekan, saya anggap ya biasa," tegas Jokowi.
"Bisa dibayangkan, sudah dihukum mati, sudah dipenjara, masih mengendalikan bisnis narkobanya dari dalam," imbuh Jokowi.
Presiden Jokowi menutup Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Hotel Ina Garuda, Yogyakarta. Jokowi tiba di Ballroom Hotel Ina Garuda pukul 10.00 mengenakan batik hijau dan peci hitam. Dia langsung menyalami peserta kongres dari pintu masuk hingga sampai ke tempat duduk.
Jokowi hadir di KUII ditemani Mensesneg Pratikno, Ketua MUI Din Syamsudin, Gubernur DIY Sultan HB X. Tampak hadir juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan. (Mut)
Jokowi: Saya Biasa Ditekan-tekan
Presiden Jokowi mengaku telah terbiasa dengan tekanan dari berbagai pihak terkait kebijakan-kebijakan yang dipilihnya.
diperbarui 11 Feb 2015, 11:16 WIBDiterbitkan 11 Feb 2015, 11:16 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan pada rapat koordinasi dengan bupati se-Sulawesi dan Papua di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Screening adalah: Panduan Lengkap Proses Seleksi Karyawan
Perbedaan Penthouses dan Apartemen, Memahami Hunian Mewah Eksklusif
Cara Mengurus SKCK di Kantor Polisi, Rincian Biaya dan Persyaratannya
Ini Cara Minum Kopi dan Waktu yang Tepat Melakukannya, Tingkatkan Kesehatan Pencernaan
SDM adalah Aset Penting: Pengertian, Fungsi, dan Pengembangannya
Profil Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah yang Namanya Mulai Familiar dengan KPK
5 Warna Cat Rumah Kayu yang Usung Unsur Klasik, Elegan dan Estetik
Apa itu Siklon Tropis, Penyebab dan Ciri-Cirinya
Self Esteem adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
IHSG Terbakar Parah di Sesi I, Ternyata Gara-gara Ini
AS Mundur dari Paris Agreement, Bagaimana dengan Indonesia?
Sebaiknya Pasutri Jangan Berangkat Haji Bareng jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi, Kata Gus Baha