Miris, Indonesia Surga Pedofilia Terbesar se-Asia

Fenomena surga pedofilia dan kekerasan seksual di sekolah sudah pada tahap memprihatinkan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Feb 2015, 08:02 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2015, 08:02 WIB
Para Psikolog Gelar Sosialisasi Cegah Kekerasan Seks pada Anak
Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bali menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak usia dini kepada guru PAUD

Liputan6.com, Mojokerto - Selain mendapatkan predikat sebagai surganya para penyelam di seluruh dunia, Indonesia juga mendapatkan predikat sebagai surganya pedofilia terbesar se-Asia.

"Dari 2007, kalau kita update dari berbagai media online, Indonesia ini kalau di Asia itu termasuk nomor 1 surga pedofilia," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah saat berkunjung di lembaga Pendidikan Islam 'Incerah' di Jalan Manggis, RT 1 RW 7 Seduri, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (14/2/2015) malam.

Selain mendapatkan predikat nomor 1 surga pedofilia terbesat se-Asia, kata Khofifah, kekerasaan seksual di sekolah juga tidak bisa dianggap enteng. Karena pelaku seksual tertinggi di sekolah pelakunya adalah guru, dan untuk kasus kekerasan seksual suka sama suka umumnya pelajar SMP dan SMA.

"Jadi kita harus bisa melakukan kewaspadaan bersama untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dan mengajak mereka untuk hidup sehat dan produktif," imbau dia.

Kalau melihat secara empiris, lanjut Khofifah, fenomena surga pedofilia dan kekerasan seksual di sekolah sudah pada tahap memprihatinkan. Pelaku paling tua usianya 100 tahun, pelaku anak-anak usianya paling muda 6 tahun, dan korban anak-anak usainya paling muda 18 bulan.

"Oleh karena itu, yang bisa menyelamatkan remaja kita, anak-anak kita harus kita kuatkan bersama. Termasuk di dalamnya adalah konseling kepada remaja kita supaya mereka melakukan pola-pola hidup sehat dan produktif. Dan itu harus terus didorong terutama melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah," pungkas Khofifah. (Rmn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya