Liputan6.com, Palu - Beginilah kegiatan mengisi waktu libur sekolah bagi sekelompok anak-anak yang berada di Jalan Tolambu, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Seperti pantauan Liputan6.com, Minggu (15/2/2015), mereka berbondong-bondong berkumpul di salah satu teras rumah warga yang kosong, dengan membawa sebuah kaleng bekas yang berisi jangkrik. Rupanya mereka hendak mengadu jangkrik.
Serangga yang memiliki nama latin Gryllus Imilis Sia Ferax itu adalah hewan yang dikenal karena suaranya yang nyaring apabila mendekati waktu malam hari.
Hewan yang menyukai tempat-tempat lembab ini, ternyata juga cukup mudah untuk diadu dengan sejenisnya. Jangkrik-jangkrik ini ditempatkan di suatu wadah yang terbuat dari potongan-potongan bambu. Kemudian 2 jangkrik saling dihadapkan.
Penilaian untuk menentukan pemenang, jika ada jangkrik yang bertahan dan tidak lari dari ring, itulah yang dinyatakan sebagai pemenang.
"Saya dengan teman-temanku lebih memilih bermain jangkrik di hari libur," kata salah satu anak yang gemar mengadu jangkrik, Awal.
Bocah berumur 12 tahun itu mengatakan, mengadu jangkrik tidak kalah serunya dengan permainan modern. "Mengadu jangkrik begini asyik. Kalau dibandingkan dengan permainan lain, mengadu jangkrik tidak ada duanya," ujar anak yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu.
Jangkrik aduan yang digunakan bocah-bocah ini diperoleh dari pengusaha burung, yang menampung jangkrik-jangkrik tersebut untuk dijadikan makanan burung.
Sementara salah seorang pengusaha burung yang juga pengepul jangkrik Bakkareng mengatakan, jangkrik-jangkrik untuk makanan burung itu bukan habis karena kebutuhan burung-burungnya, melainkan karena pesanan bocah-bocah yang ingin mengadu jangkrik.
"Kalau hari Minggu begini, jangkrik saya banyak masuk, dan cepat juga habis karena pesanan anak-anak," ujar pria berumur 43 tahun.
Menurut Bakkareng, membludaknya pesanan jangkrik dari bocah-bocah di sekitar tempat tinggalnya di Palu itu, terjadi 3 pekan terakhir. "Rata-rata anak-anak sekitar rumah sini saja yang memesannya. Katanya untuk diadu," pungkas Bakkareng. (Rmn)
Permainan Unik Tradisional Saat Libur Sekolah di Palu
Serangga yang memiliki nama latin Gryllus Imilis Sia Ferax itu adalah hewan yang dikenal karena suaranya yang nyaring saat malam hari.
diperbarui 16 Feb 2015, 07:09 WIBDiterbitkan 16 Feb 2015, 07:09 WIB
Seorang bocah memperlihatkan jangkrik aduannya di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (15/2/2015). (Liputan6.com/Dio Pratama)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tidak Mengenakan Jilbab di Hadapan Wanita Nonmuslim, Bagaimana Hukumnya?
Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi Arah Jakarta Sudah Normal, Contraflow Ditutup
Pria China Dapat Kompensasi Rp665 Jutaan dari Mantan Pacar yang Selingkuh dengan Keponakannya
Lepas dari Bayang-Bayang Manchester United, Scott McTominay Buka Babak Baru di Serie A Tanpa Penyesalan
HMI Gorontalo Desak Bea Cukai Tegas Berantas Peredaran Rokok Ilegal
Usman Hamid soal Dibatalnya Pameran Yos Suprapto: Seni Itu Punya Kebebasan
70 Ucapan Natal 2024 Bahasa Inggris beserta Artinya, Ungkapan Syukur dan Bahagia di Hari Besar
PGN Ikut Garap 20 Ha Lahan Padi Biosalin di Pesisir Utara Semarang
Pemuda Jawa Lantunkan Gamelan di Suriname: Ikhtiar Mencintai Budaya Leluhur
Jasa Marga Sebut 686.609 Kendaraan Keluar Jabotabek Jelang Natal 2024
Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta Dapat Bantuan dari BRI Peduli di Hari Ibu
Modal Asing Keluar Indonesia Capai Rp 8,81 Triliun di Pekan Ke-3 Desember 2024