Liputan6.com, Bangka Belitung Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Perwakilan (MPR) Oesman Sapta Odang memandang masih sulitnya menjalin keharmonisan hubungan antar umat beragama.
Menurutnya, hal tersebut lantaran pemahaman masyarakat Indonesia yang masih sempit. Karena itu, jelang perayaan hari raya etnis Tionghoa atau Imlek yang jatuh pada Kamis 19 Februai 2015 besok, Oesman Sapta mengajak perlunya ditegakkan etika kehidupan berbangsa sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001.
Perlu diketahui, TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa menyebutkan ketetapan ini mengamanatkan untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertaqwa, dan berahklak mulia serta berkepribadian Indonesia dalam kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa mengacu pada cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
"Tidak harmonisnya kehidupan berbangsa serta sempitnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama, di mana masih ada konflik agama yang terjadi. Karena itu perlu ditegakkan etika kehidupan berbangsa," ujar Oesman Sapta saat menyampaikan sosialisasi 4 pilar MPR RI di kantor Gubernur Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (18/2/2015).
Karena itu, Oesman menyebutkan perlu ada cara demi membangun kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam keharmonisan bangsa.
"Memang sekarang sudah dapat kita rasa adanya kekurangan rasa itu. Rasa nasionalisme baik generasi muda maupun dewasa. Ini tentu mempengaruhi kehidupan berbangsa. Karena itu harapan saya degan adanya sosialisasi empat pilar tersebut masyarakat dan seluruh bangsa semakin bisa menjaganya," pungkas dia.
Di kesempatan yang berbeda, Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani menambahkan sosialisasi 4 pilar MPR tersebut diperlukan karena sudah banyak masyarakat yang melupakan sejarah khususnya terhadap Pancasila.
"Kita ini banyak lupa akan sejarah dan Pancasila, karena itu dengan ini (Sosialisasi Empat Pilar MPR) ada sebuah pedoman untuk melanjutkan kehidupan berbangsa salah satunya kehidupan beragama," tutur Hidayat. (Tya/Yus)
Wakil Ketua MPR: Perlu Ditegakkan Etika Kehidupan Berbangsa
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang memandang masih sulitnya menjalin keharmonisan hubungan antar umat beragama.
diperbarui 18 Feb 2015, 16:47 WIBDiterbitkan 18 Feb 2015, 16:47 WIB
Oesman Sapta Odang memberikan keterangan pada panitia World Congress di Ruang Delegasi Parlemen RI, Jakarta, Senin (16/02/2015). Soy Martua Pardede mengundang Pimpinan MPR hadir dalam World Congress of Consuls di Bali. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sampah Bikin Pusing, Bupati Terpilih Kudus Punya Solusi?
Bodoh tapi Baik atau Pintar tapi Licik, Pilih Mana? Simak Kata Ustadz Adi Hidayat
Wamenlu Tegaskan Tak Ada Pembicaraan soal Relokasi Warga Gaza ke Indonesia
Viral Ritual Dolop di Suku Dayak Agabag, Apa Itu?
Dari Sampah Botol Jadi Produk Fashion Ramah Lingkungan, Wujudkan Lautan yang Bebas Plastik
Rayuan DPRD Kudus Tak Mempan, Kota Darurat Sampah
Sudah Taubat Nasuha tapi Maksiat lagi, Apa Termasuk Mempermainkan Tobat? Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Polisi Ringkus Pelaku Curanmor Gunakan Gerobak Barang Bekas di Depok
Begini Penampakan Samsung Galaxy S25 Edge yang Diperkenalkan di Akhir Acara Galaxy Unpacked 2025!
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Nosferatu', Terkonfirmasi Tayang di Indonesia pada 5 Februari 2025
Melania Trump Disebut Sontek Selera Fesyen Kate Middleton, Pancarkan Aura Berbeda
Teleskop James Webb Tangkap Penampakan Gema Cahaya