Perayaan Imlek, Identifikasi Korban AirAsia QZ8501 Diliburkan

Penghentian sementara identifikasi korban AirAsia untuk perayaan Imlek ini, sudah dimusyawarahkan dengan pihak keluarga.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Feb 2015, 07:39 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2015, 07:39 WIB
Jenazah Ibu-Anak Korban AirAsia Akan Dikebumikan di Samping Ayah
Tangis haru dari puluhan keluarga, saudara, dan kawan membuat suasana semakin pilu.

Liputan6.com, Surabaya - Demi menghormati perayaan Imlek, Tim Disaster Victim Identification (DVI) akan meliburkan proses identifikasi 8 korban pesawat AirAsia QZ8501 di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

"Besok proses identifikasi libur, karena karena kita menghormati rekan kita yang sedang merayakan imlek," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Rabu (18/2/2015).

Awi mengatakan, keputusan tersebut sudah dimusyawarahkan dengan pihak keluarga yang hari ini berada di ruang tunggu Posko Crisis Center AirAsia, dan ternyata pihak keluarga menyetujui diliburkan sehari.

"Selain itu, besok juga tanggal merah, dan tim DVI juga tidak ada data yang harus dikelola untuk proses rekonsiliasi," imbuh dia.

Menurut Awi, tim DVI sangat tergantung kepada sample DNA yang dikirim ke Markas Kepolisian Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih belum ada hasilnya. Sehingga tidak ada data yang harus diolah oleh tim DVI.

"Karena besok libur, maka semoga saja pada Jumat data DNA itu sudah dikirim, sehingga ada jenazah lagi yang teridentifikasi," tandas Awi.

Hingga saat ini total jenazah dan bagian tubuh korban AirAsia yang telah diterima Tim DVI sebanyak 104. Dari jumlah itu, total jenazah yang sudah diidentifikasi sampai hari ke-53 ini berjumlah 96. Termasuk 2 bagian tubuh dan 1 mayat yang kemudian dinyatakan sebagai non-human tapi primata.

Sementara sisanya, 8 jenazah terbagi atas 5 jenazah utuh dan 3 bagian tubuh, masih tersimpan di ruang pendingin Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut.

Pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak Pada 28 Desember 2014 lalu. Pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu terjatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Hingga hari ini, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan tim Basarnas. (Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya