Banjir Bandang Terjang Sumbawa, 1.637 Keluarga Mengungsi

Selain mengakibatkan puluhan rumah rusak berat, banjir bandang juga menghancurkan infrastruktur.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Feb 2015, 14:25 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2015, 14:25 WIB
Banjir-Tanggul-Jebol
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Adanya tekanan rendah di sekitar Australia menyebabkan banyak massa udara yang ditarik ke wilayah tersebut. Kondisi ini menyebabkan hujan lebat banyak terjadi di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara dalam tiga hari terakhir. Banjir dan longsor terjadi di beberapa wilayah.

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/2/2015), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan terjadi banjir bandang di 4 desa.

Peristiwa yang terjadi pada 20 Februari 2015 pukul 21.00 Wita itu menimpa Desa Labuan Jambu, Labuan Pidang, Banda, dan Batu Lanteh, Kec Serano, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Menurut data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalpos) BPBD Provinsi NTB, banjir tersebut menyebabkan 1.634 KK mengungsi. Mereka tersebar di Labuan Jambu 500 KK, Desa Labuan Pidang 150 KK, Desa Banda 387 KK, Desa Batu Lanteh 500 KK.

Banjir bandang juga membuat puluhan rumah rusak berat serta menghancurkan infrastruktur. "1 Tiang Listrik roboh, tanggul sungai Labuan Jambu jebol sepanjang 30-40 meter, pompa PDAM rusak, sarana ibadah terendam," kata Ketua Pusdalops BPDB NTB, Agung.

Dia menambahkan, musibah ini juga membuat lokasi bencana menjadi gelap. Sebab, aliran listrik dipadamkan.

"Ratusan hektare sawah terendam, jalan kabupaten dan jalan lingkar rusak berat, banyak gelondongan kayu masuk rumah warga," ujar Agung.

Saat ini, tim SAR dari BPBD Provinsi NTB sudah bergerak. Mereka turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi, pendataan korban, dan pembagian logistik kepada para korban banjir bandang. (Ali/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya