3 Pesawat Sukhoi di Bali, Terkait Pemindahan Terpidana Mati?

Kabar soal pemindahan 2 terpidana mati warga Australia dari Lapas Kerobokan, Bali ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah merebak.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 24 Feb 2015, 16:07 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2015, 16:07 WIB
2-atraksi-tni-131005c.jpg
Aksi pesawat tempur Sukhoi menghiasi langit Jakarta saat perayaan HUT TNI ke-68 (Liputan6.com/ Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar soal pemindahan 2 terpidana mati warga Australia dari Lapas Kerobokan, Bali ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah merebak. Hal ini terkait dengan keberadaan 3 pesawat tempur jenis Sukhoi yang dikirimkan TNI AU ke Lanud Ngurai Rai, Denpasar, Bali sejak 23 Februari 2015.

Ketiga pesawat tempur yang bertipe TS-3007, TS-3004, dan TS-303 itu hingga saat ini masih bersiaga di Bali. Namun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy membantah, keberadaan Sukhoi di Bali itu terkait dengan rencana pemindahan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

"‎‎Itu pengamanan wilayah biasa, tidak ada kaitannya dengan yang lain-lain. Biasa itu, TNI AU dan AL sedang melakukan latihan," ujar Tedjo di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).

Dia memastikan, kedatangan tiga pesawat tempur tersebut bukan menjadi bagian dari pengawalan dua terpidana mati dari lapas di Bali menuju ke Nusakambangan. "Tidak, tidak. Itu hanya pengamanan wilayah saja."

Namun Tedjo memastikan, eksekusi mati tetap akan dilakukan walaupun sempat ditunda. Mengenai kapan waktu eksekusi, dia menyerahkan hal itu kepada Kejaksaan Agung selaku eksekutor.

"Menurut Jaksa Agung, tetap akan dilakukan, karena memang ini sudah hukum yang berlaku di Indonesia, jadi kami dan kita semua berharap agar negara lain hormati hukum yang berlaku di Indonesia," ucap dia.

Karena Lobi Australia?

Tedjo menegaskan, penundaan dilakukan karena alasan teknis dan bukan karena adanya lobi dari pemerintah Australia. "Iya itu lebih kepada soal teknis, teknis  itu masalah pemindahan, kesiapan tempat dan lain-lain. Dan regu-regu yang lain. Teknis itu," ucap politisi Partai Nasdem itu.

‎Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya juga memastikan keberadaan 3 unit Sukhoi Su-27/30MKI Flanker dari Skuadron Udara 11 TNI AU di Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai. Hal ini sebagai bagian dari operasi patroli dan pengamanan udara nasional. Bukan untuk mengamankan pemindahan 2 anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

"Saya ditelepon banyak teman wartawan bertanya soal itu. Yang benar, ketiga Sukhoi itu ada di sana sebagai bagian dari operasi patroli dan pengamanan udara nasional yang digelar Komando Pertahanan Udara Nasional TNI," kata Hadi. ‎

Wilayah udara Bali dan sekitarnya, lanjut dia, adalah bagian dari kawasan operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II yang bermarkas besar di Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Itu operasi rutin saja dengan sandi yang telah disepakati. Tentu, selain ketiga unit Sukhoi itu dari pangkalannya, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar, juga turut berangkat satu C-130 Hercules tim pendukung berikut suku cadang dan sistem persenjataannya," terang Hadi. ‎(Ndy/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya