Identitas Begal yang Dibakar Warga Pondok Aren Terungkap

Pelaku berinisial H (21) dan beralamat di Jalan Inpres 5 no 36 RT 04/06 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 26 Feb 2015, 18:36 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 18:36 WIB
Ilustrasi Begal Motor
Ilustrasi Begal Motor

Liputan6.com, Tangerang - Identitas begal motor yang dibakar hidup-hidup sekelompok warga di Jalan Masjid Baitul Haqim RT 02/03 Kelurahan Pondok Jaya Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, terungkap. Padahal, polisi hanya menemukan tato 3 huruf 'GBR' di jasad tersebut.

Seorang perempuan bersama keluarganya mendatangi kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang pada hari ini, Kamis (26/2/2015) sekitar pukul 16.00 WIB. Perempuan tersebut mengaku sebagai keluarga dari begal yang tewas nahas pada Selasa 24 Februari setelah tertangkap warga karena berusaha merampas sepeda motor.

Meski enggan menyebutkan nama, wanita tersebut mengaku ibu dari pelaku berinisial H (21) dan beralamat di Jalan Inpres 5 no 36 RT 04/06 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Pondok Aren Komisaris Polisi Bachtiar Alfonso. "Ada ibu yang mengaku keluarganya, meminta izin untuk membawa pulang jasad dan mengubur anaknya itu," ujar dia.

Setelah dimintai keterangan, jasad H pun langsung dibawa keluarga untuk kemudian dikebumikan. "Kami berikan izin, bagaimana pun juga mereka adalah keluarganya," kata Bachtiar. Dia memastikan, pelaku bukan warga Kota Tangerang Selatan.

Sementara itu beredar kabar, pelaku merupakan residifis kambuhan yang sudah melaksanakan aksi begal ini beberapa kali. "Kalau untuk itu kami masih selidiki lebih lanjut, sebab berbagai kemungkinan bisa saja terjadi," kata dia.

Salah satu pelaku yang diduga begal motor dibakar hidup-hidup oleh warga hingga tewas di kawasan Jalan Masjid Baitul Rahim RT 02/03 Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren Tangerang Selatan (Tangsel) Selasa 24 Februari 2015 pukul 00.15 WIB, setelah gagal melarikan diri.

Aksi warga tersebut disesalkan, karena tubuh pelaku yang gosong menyulitkan polisi untuk identifikasi dan menguak komplotan begal motor Pondok Aren tersebut. Tidak ada KTP atau kartu identitas lain, telepon genggam, atau hal lainnya yang melekat di tubuh pelaku yang bisa menjadi titik terang untuk mengungkapkan komplotan begal itu.

Di tubuh jenazah hanya terlihat ciri berupa tato yang memenuhi seluruh tubuh. Namun, tato tersebut terlihat memudar akibat luka lebam dan luka bakar. Satu tato yang masih terlihat yakni lambang GBR di lengan sebelah kanan. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya