Liputan6.com, Malang - Rencana pemerintah memberikan dana partai politik sebesar Rp 1 triliun yang bersumber dari APBN, mendapat protes keras dari berbagai kelompok masyarakat.
Di Kota Batu, sebanyak 29 LSM dari berbagai daerah di Jawa Timur yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Jawa Timur menggelar unjuk rasa menolak wacana yang digelontorkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo itu.
"Kami mengecam Kementerian Dalam Negeri yang mengeluarkan wacana sesat, untuk memberi bantuan sebesar Rp 1 triliun untuk partai politik," kata juru bicara aksi, Hayyik Ali di Alun-alun Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (12/3/2015) sore.
Dalam aksinya, mereka berorasi dan membawa poster dengan berbagai tulisan. Mereka juga mengenakan topeng wajah seluruh pimpinan partai politik. Setelah puas berorasi, mereka merobek dan menginjak- injak topeng tersebut.
"Simbol bahwa pimpinan partai politik tidak peka dengan kebutuhan rakyat," tegas Hayyik.
Koalisi Masyarakat Sipil Jawa Timur menilai, selama ini partai politik tidak pernah melaporkan penggunaan keuangannya kepada publik. Partai politik juga disinyalir tidak memiliki laporan keuangan berstandar akutansi keuangan nirlaba.
Hayyik menilai, mekanisme transparansi dan akutanbilitas dana parpol masih buruk. "Selama ini partai politik tidak pernah bisa melaporkan penggunaan keuangannya, dari mana saja sumber dananya selain iuran anggota dan subsidi pemerintah," ujar dia.
Menurut dia, Koalisi Masyarakat Sipil Jawa Timur melalui Malang Corruption Watch (MCW) pada 2014 lalu, pernah melakukan uji akses transparansi pendanaan terhadap 9 partai politik di tingkat Jawa Timur.
Hasilnya, lanjut Hayyik, hanya ada 1 partai politik yang bisa menunjukkan laporan keuangannya. Dalam laporan itu pun menunjukkan dana lebih banyak digunakan untuk kepentingan administrasi kantor, daripada digunakan untuk pendidikan politik.
"Kami menilai bantuan dari pemerintah selama ini terhadap partai politik sudah cukup. Sekarang saatnya partai politik mandiri dan bisa mempertanggungjawabkan penggunaan dananya," tandas Hayyik.
Para aktivis ini sebelumnya menggelar Konferensi Masyarakat Sipil di Kota Batu selama 3 hari. Selain menolak rencana pemberian dana Rp 1 triliun untuk partai politik, dan merekomendasikan beberapa hal ke Pemprov Jawa Timur. Salah satunya, Pemprov Jawa Timur harus dapat memulangkan pengungsi Syiah di Sidoarjo ke kampung halamannya di Sampang Madura. (Rmn)
Puluhan Aktivis di Malang Tolak Dana Parpol 1 T
Dalam aksinya, mereka mengenakan topeng wajah seluruh pimpinan partai politik.
Diperbarui 13 Mar 2015, 04:33 WIBDiterbitkan 13 Mar 2015, 04:33 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Pemprov DKI Buka Lowongan 1.100 PPSU, Syarat Pendaftaran Bawa KTP hingga Ijazah SD
Beli Mobil Kia via Blibli Bisa Dapat Diskon Besar, Begini Caranya
Film Thunderbolts Raih Banyak Pujian Kritikus, Bakal Selaris Avengers?
5 Inspirasi Outfit Lari, Tampil Sporty dan Stylish
Direktur JakTV Tersangka Halangi Penyidikan di Kejagung Kini Jadi Tahanan Kota
Prince of Persia: The Lost Crown Hadir di App Store, Ini Pengalaman Main di iPhone 16 Pro Max!
Konsumsi Vitamin C Berlebih Bisa Picu Batu Ginjal, Simak Penjelasan Dokter
Ekspor Perdana Teripang Susu Putih dari Sulut Tembus Pasar Amerika Serikat
Transisi Energi Bisa Tambah PDB Indonesia hingga Rp 332 Triliun per Tahun
Barcelona dan Hansi Flick Sepakati Kontrak Baru, Durasi Sampai Kapan?
Paula Verhoeven Ungkap Kelelahan di Tengah Proses Perceraian dengan Baim Wong
January 25 Zodiac: Unveiling the Mysteries of Aquarius